Petualangan Mencari Tunangan Untuk Mantan

petualangan mencari tunangan

Update Terakhir: 24 Juli 2022 Oleh Abdul Jalil

Petualangan mencari tunangan untuk mantan. Catatan sederhana yang aku tulis pada waktu itu ketika sedang mengikuti kegiatan bersama Forum Sains Muda Nasional Yogyakarta.

Status bukan segalanya dalam kenangan di atas. Aku bukan mereka yang semangat untuk membentuk kesatuan yang baru dan menyelenggarakan suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang di dalamnya. 

Aku ikut untuk bersenang senang dan mencari teman baru selama masih bisa di ajak kenalan. Cari sebanyak yang bisa di lakukan sebelum waktu benar-benar sudah berhenti . Beberapa jam yang menyenangkan bersama mereka dalam kebahagiaan. Tidak ada yang lain lagi ketika ingin selalu bersama, karena sejatinya manusia di takdirkan untuk selalu bersama.

Kami berbeda tempat belajar. Universitas Gajah Mada (UGM),Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Diponegoro (UNDIP),dan satu lagi kalau aku tidak salah menyebutnya ada juga Universitas Islam Negeri (UIN ) Sunan Kalijaga.

Dan aku mendapatkan sesuatu yang tidak aku inginkan pada saat mereka semua berkumpul, yaitu perpisahan. Bagiku perpisahan dengan mereka semua yang baru beberapa waktu mengenalnya menjadikanku merasa berat dalam melangkah.

Memang aku bukan seperti mereka, namun ikatan batin tentu aku tidak jauh berbeda. Mungkin, aku lebih kuat dalam ikatan batin. Karena aku ini manusia setengah logika dan setengahnya adalah perasaan yang memainkannya.

Mereka bagaikan puisi dan tercipta untuk keindahan dan pergi untuk kesedihan. Menangis dalam rindu mungkin itu yang akan terjadi dan memegang erat perasaan sampai yang membebaniku menjadi ringan kembali.

Aku tetap mencari jalanku untuk tetap dapat hidup dalam persaingan dengan sejenis mereka di suatu hari nanti tanpa aku dapat mengingatnya kembali. Aku berharap dari mereka dapat menjadi pribadi yang mampu untuk mengingat hari itu untuk masa depan jika aku sudah pergi dari alam ini.

Sekian catatan petualangan mencari tunangan untuk mantan. Terima kasih

#Haruna

Artikel ini telah terbit pada tanggal 24 Desember 2015 16.20 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *