Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh
Piala Ini Kami Bukan Pemiliknya– Singkat cerita aku ingin pulang menuju sanggar Racana Diponegoro, karena dalam waktu beberapa jam yang akan datang. Dua orang temanku akan dilantik menjadi seorang Pramuka Pandega Bakti. Maka dari itu ingin segera pulang dan istirahat dengan secepatnya.
Cerita lain ketika aku ingin pulang (Alhamdulillah) dari tim Undip membawa satu piala dari lomba (Rangking Satu). Seperti yang aku sampaikan dari judul catatanku itu “ kami bukan pemiliknya ” karena memang kami bukan pemenangnya. Kami (Radip) yang membawa piala itu untuk di bawa pulang ke Sanggar. Sebelum pulang ke sanggar aku bertemu dengan seseorang datang dari tetangga sebelah dalam kegiatan yang sama . Mereka itu adalah yang ada di foto saat bersamaku mengabadikan momen. Ya meskipun seharusnya aku membuat catatan bersama teman-temanku satu pangkalan. Namun, rasanya akan sedikit kecewa kalau sampai lupa dengan foto kategori langka (ya sebenarnya semua foto itu langka), langka yang aku maksud di sini adalah ceritanya. Piala ini Kami Bukan Pemiliknya
Baca juga: BERMAIN ITU TIDAK BOLEH MAIN-MAIN
Oh iya aku mengenal mereka juga baru sebentar dan kemudian harus berpisah kembali. Secara waktu dan keadaan aku hanya sempat mengenali salah satu dari dua teman baru. Yaitu kak Ni’matus Shoimah dan satunya lagi pada waktu itu belum sempat bertanya kepada dirinya. Memang terkesan tidak adil tapi ya mau bagaimana lagi. Suatu hari nanti aku juga akan kembali mengenali salah satu dari mereka karena aku yakin. Dan benar saja dikemudian hari waktu yang berbeda aku mengenalinya karena bertanya dia kakak yang bernama Rosaliatul Ulfa A. Jadi ingat dan Insya Allah sampai seterusnya. Kami Bukan Pemiliknya
