Update Terakhir: 7 Oktober 2023 Oleh Abdul Jalil
Grobogan, 02 Juni 2023 – Saya akui akhir-akhir ini produktivitas menulis benar-benar turun cukup drastis. Mengingat biasanya saya bisa menulis dan mengedit artikel ya minimal 300 kata per judul. Selain faktor kelelahan, rasa malas dan kebosanan itu pasti datang tanpa permisi.
Untuk kedua alasan terakhir, bagi saya hal itu merupakan tantangan yang cukup berat. Bahkan untuk penulis amatir seperti saya ini. Selain itu, faktor cuaca juga bisa menjadi salah satu alasan cukup valid mengapa produktivitas saya bisa menurun.
Dalam kondisi normal orang bisa beraktivitas dengan nyaman di suatu ruangan dengan temperatur 25 s.d 29 derajat Celsius. Namun, saya beraktivitas menggunakan perangkat komputer dengan temperatur ruang berkisar 33 s.d 36 derajat Celcius saat siang hari, dan 29 s.d 31 derajat Celsius saat malam hari sebelum pukul 12 malam.
Terkadang saat siang hari saya harus menggunakan kipas tambahan untuk membuang udara panas dari dalam mesin komputer. Saya sendiri pun juga merasa gerah, tidak ada kipas mesin, yang ada cuma “kipas bambu”.
Kalau sudah seperti itu, yang biasa saya lakukan adalah cuma rebahan di lantai, dan tanpa disadari waktu sudah masuk salat Asar. Dua sampai empat jam itu waktu yang sangat banyak sekali untuk menulis dan mengedit catatan saat siang hari.
Kalau malam sudah tiba, ya hanya sisa-sisa energi hari ini yang terkuras, karena menstabilkan temperatur tubuh agar bisa melakukan beberapa pekerjaan. Menulis hanya aktivitas sampingan, dan berharap saya melakukan pekerjaan di tempat lain yang lebih layak.
Jika masalah produktivitas tidak segera saya selesaikan, bisa-bisa pekerjaan rumah akan semakin banyak dan lama-lama rasa malas akan menjadi bumerang untuk saya sendiri. Jadi, solusi saya sendiri harus bisa mengatur dan memilih waktu yang tepat digunakan untuk menulis.
Apakah, solusi tersebut bisa bekerja? Sepertinya saya harus melakukannya terlebih dulu dan melihat hasilnya.
Sekian dari saya, dan terima kasih!
Daily Life 2023 #153
Salam,
