Puasa Hari Kedelapan: Belajar Lebih Serius

Update Terakhir: 1 April 2023 Oleh Abdul Jalil

Grobogan, 30 Maret 2023 – Memasuki hari kedelapan puasa di bulan Ramadan, baru kali ini saya mendapatkan permasalahan yang cukup serius, tergolong unik dan belum paham bagaimana cara menyelesaikannya. Saya bisa mengunggah tulisan ini karena menggunakan bantuan plugin.

Jadi, hari ini setelah sahur dan sebagainya saya ingin mulai menulis. Namun sebelum itu, saya memeriksa beberapa website dan memperbarui core WordPress. Awalnya saya kira setelah melakukan perbaruan tidak akan terjadi sesuatu yang aneh atau muncul pesan error.

Setelah yakin tidak ada masalah, saya melanjutkan membuat draf. Sampai di sini muncul deh masalah yang cukup serius. Yaitu saya tidak bisa menyimpan draf, bahkan tidak bisa menerbitkan tulisan. Otomatis saya jadi bingung dong kalau tidak bisa menerbitkan artikel hari ini dan seterusnya.

Tidur sejenak menjadi salah satu pilihan kalau sudah mentok tidak bisa melakukan apa pun. Saya sudah cukup lama menggunakan WordPress sebagai media untuk berkarya. Tapi belum bisa menyelesaikan masalah mengenai error yang terjadi. Saya mengalami tidak bisa update sudah beberapa kali, tapi kasusnya bisa berbeda-beda.

Kalau ada error di website atau plugin saya angkat tangan alias belum bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Satu-satunya cara ya dengan menonaktifkan plugin jika masalanya ada di sana. Cara tersebut memang cocok untuk pemula yang belum mengetahui apa-apa.

Saya meminta bantuan CS tempat saya menyewa layanan hosting dan mereka berusaha dengan sebaik-baiknya. Semoga saja masalah yang saya alami tidak berdampak buruk dikemudian hari. Saya pasti akan kerepotan sendiri jika sampai berlarut-larut.

Sambil menunggu CS mengirimkan pemberitahuan mengenai permasalahan yang saya alami, saya mempersiapkan dan melakukan pemeriksaan motor sebelum digunakan. Siang hari ini saya ingin berangkat ke Semarang, karena sore hari ada acara buka bersama dengan teman-teman Pramuka.

Respons CS yang lambat saya memilih menutup laptop dan tidak memikirkan lagi untuk sementara masalah website yang tidak bisa update artikel. Jika masalah tidak bisa diselesaikan pada hari ini, kemungkinan besok lanjutkan lagi untuk mencari solusinya.

Sekarang saya menggunakan bantuan plugin agar bisa membuat draf dan menerbitkannya ke internet. Saya harus tetap update catatan setiap hari. Bahkan catatan seperti ini sudah lebih dari 80 hari berturut-turut.

Buka Bersama

Sesampainya di Semarang sekitar pukul 3 sore, saya mampir dulu di kosnya Sandi sekedar untuk rebahan. Saya bisa ikut dan mengiyakan ajakan Sandi, karena hari ini ya sedang kosong dan butuh penyegaran.

Buka puasa pada sore hari ini hanya 4 orang saja. Saya kira ada lebih dari itu, tapi tidak apa-apa karenanya 4 orang sudah cukup untuk saling berbagi cerita. Saya sendiri pun hanya menulis cerita yang biasa saja setiap hari.

Biasanya kalau ada acara buka bersama ada saja obrolan tentang pamer pencapaian yang sudah diraih selama ini. Ya seperti itulah yang sering terjadi kalau ada buka bersama dengan orang berpangkat atau punya jabatan penting. Berbeda halnya jika orang-orang yang mengikuti acara buka bersama belum sampai ke titik aman dalam hidup.

Pukul 4 sore lebih sedikit, akhirnya kami berempat bisa duduk bersama. Karena kami berasal dari satu organisasi yang sama, tidak ada basa-basi seperti orang-orang yang ingin pamer pencapaian. Lagian kami semua masih berjuang.

Saya, Sandi, Husnul, dan Lis berasal dari jurusan yang berbeda dan Pramuka telah mempertemukan kami dulu ketika masih menjadi mahasiswa. Mereka semua pernah mengemban amanah penting di Pramuka khususnya di Racana Diponegoro.

Kalau saya sendiri merupakan anggota biasa yang tidak mengemban amanah penting. Namun, keberadaan saya di Racana Diponegoro merupakan sosok yang sangat langka. Mungkin saja persentasenya kurang dari 1 % dari total keseluruhan anggota yang pernah terdaftar sampai saat tulisan ini terbit.

Setelah saya lulus, diperkirakan dalam kurun waktu 2 sampai 3 dekade, tidak akan ada orang seperti saya. Mungkin saja saya adalah orang terakhir di Racana Diponegoro yang…(hanya untuk internal) jika melihat karakter dan watak dari orang-orang di zaman yang akan datang.

Ketika buka bersama dengan orang yang sedikit memiliki keuntungan yaitu tidak ada orang yang merasa terabaikan. Berbeda halnya jika ada banyak orang, dan ada satu orang yang merasa tidak dianggap. Mungkin akan lebih sering main hp daripada ngobrol bersama.

Suara azan magrib sudah berkumandang, kami semua langsung membatalkan puasa. Membaca doa berbuka puasa dan minum air secukupnya. Setelah itu, kami secara bergiliran melakukan salat magrib. Memilih salat terlebih dulu biar nanti tidak terburu-buru saat makan besar.

Setelah kami semua telah menikmati menu berbuka puasa dan waktu sudah menunjukkan pukul 19.00. Kami bersiap-siap untuk pulang ke kos masing-masing. Saya sendiri juga langsung pulang ke rumah, tidak ada rencana menginap di kosnya Sandi.

Saya merasakan kebahagiaan, sambil menikmati suasana malam saat perjalanan pulang. Saya terus berpikir satu hari nanti saya akan berada di titik balik dan menjadi orang kaya, baik itu hati dan juga harta. Semuanya itu, Insya Allah saya akan mendapatkannya.

Cukup itu saja dari saya untuk hari ini, sekian dan terima kasih

Daily Life 2023 #89

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *