Puasa Hari Kesebelas: Hampir Tidak Produktif

Update Terakhir: 4 April 2023 Oleh Abdul Jalil

Semarang, 02 April 2023 – Hari sudah berganti tapi saya belum bisa tidur sampai waktu sahur tiba. Asyik menghibur diri sendiri sampai lupa waktu. Seharusnya ada sedikit waktu digunakan untuk beristirahat. Melihat dunia dari sisi lain lebih menarik perhatian saya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, saya masih terjaga dan akhirnya Sandi menyerah juga dengan rasa ngantuk. Sejak hari kemarin saya memang berada di kosnya, dan rencananya ingin sahur di luar sekitar pukul 02.30, tapi karena dia nyenyak tidurnya. Saya bangunkan nanti saja kalau sudah waktunya.

Saya sahur sekitar pukul 3 lebihnya banyak di tempat langgannya Sandi. Warung makan dekat pasar terlihat ramai dengan orang-orang yang sedang sahur. Tidak jarang saya juga ikut mendengarkan obrolan seru dari mereka.

Pesan menu rames lauknya tahu bakso, tidak lupa minumnya air es. Bagi saya nikmat banget meskipun ada banyak menu yang sangat menggoda lidah. dan selesai sahur langsung pulang saja. Sambil menunggu waktu azan, saya melihat beberapa tweet lucu dan menggelitik.

Hobi saya satu itu memang sulit dihilangkan begitu saja. Saya memang lebih suka mengakses Twitter daripada media sosial mana pun. Karena di sana lebih banyak pengetahuan dan update informasinya cepat sekali.

Saya baru merasakan ngantuk setelah salat Subuh dan akhirnya memilih tidur. Bangun-bangun sudah hampir masuk waktu siang yaitu sekitar pukul 11. Rasanya masih malas banget untuk bangun dari kasur.

Asyik main hape sampai lupa waktu, saya menyadarkan diri untuk berhenti dan segera mandi. Jika saya melanjutkan aktivitas tidak berguna. Hari ini saya hanya mendapatkan penyesalan. Jadi, mandi merupakan salah satu cara untuk melawan rasa malas.

Sebelum pulang ke rumah, saya menyempatkan waktu untuk mencadangkan beberapa data penting ke penyimpanan awan. Selagi ada koneksi internet unlimited, saya ingin menggunakan dengan sebaik-baiknya.

Lumayan sampai sore hari saya bisa mencadangkan data “satu tahun periode” dan beberapa data penting lainnya. Saya harus melakukan hal itu untuk mengamankan data jika terjadi sesuatu yang tidak saya inginkan.

Niatnya Ingin Pulang Tapi…

Setelah mencadangkan data, niatnya ingin langsung pulang. Namun, saya menunda dan langsung pergi ke Pangkalan Pramuka Undip (PPU), karena ada seseorang yang ingin saya temui. Saya kira hanya satu orang saja, ternyata ada beberapa orang.

Orang yang ingin saya temui itu adalah si Panji. Entah, sore ini dia ke Semarang seperti ingin pergi ke suatu tempat bersama teman-temannya. Saya tidak tanya lebih lanjut mengapa dia main ke Semarang. Di saat yang sama ada juga si Lis yang sedang membagikan pengalaman masa lalunya kepada seseorang adik.

Saya tidak ingin mengganggu dan cukup mendengarkannya saja. Kemarin banget saya juga meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman. Ya memang sedang musimnya, seseorang akan menemui orang-orang seperti saya. Proses kaderisasi harus terus berjalan!

Sambil menunggu azan magrib, saya ngobrol dengan teman-teman di PPU. Tidak ada salahnya menunda pulang, tapi saya salah dari sisi lain karena tidak mengabari orang di rumah kalau pulangnya jadi telat banget.

Apalagi setelah salat magrib, saya makan dulu dengan teman-teman di salah tempat makan yang cukup populer. Saya bisa menyebutnya “WS”, mumpung ada yang mentraktir. Hihihi

Menunggu pesanan datang, saya duduk bersama teman-teman lainnya. Tidak jarang, telinga saya banyak mendengarkan obrolan-obrolan lucu dan juga serius. Apalagi duduk di tengah-tengah keramaian dengan perasaan cemas karena waktu terus berputar.

Risiko makan di tempat ramai pastinya antre lama. Tetap bertahap dengan segala kemampuan yang ada. Setelah pesanan datang, tanpa basa-basi langsung sikat sampai bersih. Saya sangat berterima kasih kepada “kakak-kakak” yang masih peduli dengan adiknya dan juga sebaliknya.

Untuk sekarang, hampir tidak lagi dirasakan oleh generasi saat ini. Perbedaan cara pandang mengenai apa itu hubungan kekeluargaan telah menjadi jurang pemisah. Selagi masih berada di jangkauan, saya akan berusaha untuk meluangkan waktu sekedar menemani “mereka”.

Setelah selesai makan bersama, kami semua pulang ke tujuan masing-masing. Saya bahagia bisa meluangkan waktu bersama orang-orang hebat, meskipun harus menunda pulang. Pasti orang rumah sedang menunggu.

Sampai di sini saja, saya akan kembali menulis untuk hari berikutnya. Sekian dan terima kasih!

Daily Life 2023 #92

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *