Puisi Pita Biru Untuk Haruna

puisi pita biru untuk haruna

Update Terakhir: 25 Agustus 2023 Oleh Abdul Jalil

Puisi pita biru untuk Haruna.
Puisi ini antara masa depan dan masa lalu dalam selembar pita biru.
Ketika masa lalu teringat kembali, kini menjadi kenangan abadi aku dan pita biru.

Membiarkan sinar mentari melewati ruang kosong pagiku hari ini.
Sungguh, kita berdua adalah manusia, yang ingin mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Seperti pita biru yang saling terikat.

Haruna, kita tak perlu kata-kata manja untuk saling memiliki.
Keinginanku begitu sederhana bermain bersamamu.
Dalam catatan yang pernah aku tulis, masa laluku sama sepertimu berpita biru.

Andaikan relativitas waktu itu sama dengan nol. Akankah kita bertemu dengan bahagia?
Sejuta kasih kesempatan bagiku menulis puisi pita biru untukmu.  

Demi sesuatu yang terlewat, jalanan pun masih berkomentar manis.
Aku pun hanya tersenyum, entah siapa yang mendahului. 

Pita biru yang terlihat cantik. Aku takkan biarkan jatuh dan terinjak.
Oleh jiwa yang tak terisi sampai detik terakhirku minta.

Ku buktikan dengan nama, siapa orang dibalik pita biru. 
Akan menjadi lebih mudah. Ketika aku sedang tertidur.

Jika kasihku tak sampai.
Aku masih ingin menemuinya meskipun hanya sebentar saja.
Tetap abadi keinginanku itu hingga akhir waktu,
seperti puisi pita biru untuk Haruna.

Catatan: Puisi di atas merupakan pengembangan puisi asli dengan judul yang sama, dan berkas asli tersimpan dengan aman di folder arsip pribadi.

Baca juga:

Salam,

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *