Puisi Sejak Aku Melihatmu Dalam Kebahagiaan

Update Terakhir: 30 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil

puisi sejak aku melihat mu
Ilustrasi dari Pexels.com: Waktu

Sudah waktu yang lama dalam puisi sejak aku melihat mu terakhir. Tetap sama seperti hari ketika kau meninggalkan ku. Di taman tempat kita bermain sudah lama zaman berubah. Sejak aku jatuh cinta kepada mu. Aku merasa satu hari menjadi panjang. Hari ini entah bagaimana aku tidak tahu.

Mengambang kenangan jauh di mata langit tinggi, Air mata ku diam-diam jatuh ke tanah kering. Seperti cermin langit di kolam telah memudar. Sudah waktu yang lama sejak aku melihat mu terakhir. Aku adalah sisi gelap bayangan matahari mu Setiap kali kau menatap mata ku. Aku merasa bimbang dalam kata-kata.

Sayang, apakah kau tidak ingin datang kembali lagi? Aku disini menanti kereta tujuan berikutnya. Hari kembali menjadi hari yang panjang ketika aku ingin melihat mu terakhir sekali lagi. Rasa takut terdiam jatuh ke bawah dan tidak pernah menyentuh tanah.

Baca juga: MENULIS LEBIH DARI TANDA UNTUK HARUNA

Sayang, tidak akan kau datang kembali suatu hari nanti. Membuat ilusi pergi begitu lama dan lama. Sudah menjadi takdir kini hari yang sangat panjang. Jika kau yang terindah saat mendampingi ku. Itu adalah anugrah untuk ku. Karena aku ingin melihat mu dan mencintai mu.

Baca juga: KEKASIH DALAM DIAM DAN KEGELAPAN

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca Puisi Sejak Aku Melihatmu. Semoga menghibur ^_^

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *