Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh
Semarang, 2 Maret 2017. Siang hari sebelum aku kembali sibuk dengan kegiatan kampus. Aku menyempatkan waktu untuk bertemu dengan mereka sekaligus belajar bersama sebelum kegiatan pesta siaga di laksanakan.
Memang bukan pengalaman pertama namun rasa itu telah menjadi istimewa dengan hadirnya mereka sebagai bagian dari kebahagiaanku yang pertama. Jika ada pertanyaan mengapa bisa menjadi yang pertama, maka bertanyalah kepadaku selagi masih ada di dunia ini untuk menjawab keinginan kalian yang sempat tertunda tersebut.
Senyumnya membuatku merasakan cinta dan cita-cita yang sempat lupa bagaimana caranya untuk bersedih kembali. Namun, setelah dipikir-pikir aku akan merasakan kesedihan ketika sudah tidak dapat bertemu dengan mereka kembali (mungkin untuk waktu yang lama). Foto tersebut aku hanya mampu mengingat beberapa nama saja dan sisanya benar-benar lupa. Ada Sherly, Lintang, Kheisya (aku lupa bagaimana menulisnya), dan Aida.
Tidak sepenuhnya aku memahami mereka sebagai anak-anak, terkadang aku perlu belajar mereka itu adalah memang anak-anak. Sebagai calon seorang Ayah yang bisa aku lakukan adalah membuat mereka bahagia bersamaku.
Waktu bersama mereka tidak lama, dengan memanfaatkan waktu yang ada aku berusaha untuk tetap ceria dengan menyampingkan segala tugas yang sebenarnya sudah menantiku di kampus. Mereka adalah obat bagiku yang katanya sudah terlihat dewasa (hanya penampilan) dan sebenarnya aku masih sama seperti mereka (anak yang manja dan masih memiliki kedua orang tua), aku hampir tidak mempunyai alasan lain lagi mengapa demikian perasaan yang sedang terjadi bersama mereka.
Semoga saja di lain kesempatan aku dapat bertemu dengan mereka kembali meskipun keadaan sudah berbeda dan mungkin saja aku tidak lagi sama seperti yang dulu.
