Update Terakhir: 31 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil
Foto 1: Sudah Siap
Semarang, 17 Oktober 2017 – Senyum di pagi hari kami siap untuk menyambut kedatangan orang nomor 1 di Indonesia. Kami sangat beruntung bisa menjadi bagian dari tim penyambut bapak Presiden di kampus Undip Tembalang.
Memang tidak sia-sia mengikuti salah satu unit kegiatan mahasiswa tingkat universitas (Pramuka Undip). Karena kalau Undip ada acara besar pasti anggota pramuka dilibatkan.
Foto yang aku tampilkan itu memang kurang pas untuk dijadikan sesuatu yang menarik sebagai pelengkap bahan bacaan. Tapi foto 1 merupakan satu-satunya foto yang aku punya. Dan aku lebih menekankan mencatat mengenai sisi lain dari kedatangan Presiden Republik Indonesia, bukan sesuatu yang penting dari kedatangan beliau. Aku hanya bercerita tentang sisi lain saja, selebihnya cukup saja. Lagian aku juga tidak begitu paham .hehehe
Kalau aku menceritakan secara detailnya mengenai foto 1 tersebut, kalian yang baca pasti tidak habis pikir setelah kami berfoto-foto dan menuju stadion, aku harus kembali lagi untuk mengambil tanda masuk Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
Aku sudah dandan rapi-rapi dengan mengenakan jas almamater pada akhirnya harus berjuang untuk mengambil barang yang penting tersebut (KTM), pokonya kalau aku ceritakan perjuanganku untuk pulang dan kembali sungguh menguras tenaga dan pikiran.
Untung saja ada mahasiswa baru yang terpaksa aku minta tolong (karena keadaannya sudah sangat mendesak) untuk mengantarku ke kontrakan temanku (kosnya Ucok). Dan ketika aku sudah sampai ke kosnya Ucok hasilnya nihil (aku tidak membawa KTM.
Aku mengingat kembali ternyata KTM tertinggal di kontrakanku sendiri. Padahal sejak sebelum subuh aku sudah kerepotan untuk meminjam jas almamater dan sudah aku ingat-ingat lagi apa yang kurang eh ternyata KTM ku tertinggal.
Dengan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mahasiswa baru yang telah mengantarku, akhirnya aku pulang menuju kontrakan untuk mengambil KTM dan dia langsung menuju ke stadion. Karena waktu sudah semakin mepet untuk mempersiapkan banyak hal di stadion aku membawa kendaraan sendiri dan aku parkirkan di rusunawa (harusnya aku tidak membawa kendaraan).
Dengan perasaan masih tergesa-gesa aku langsung menuju stadion dan melewati berbagai pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pengaman presiden. Akhirnya aku bisa bertugas dan membantu yang lain. hehehe
Di foto 1 itu merupakan teman satu angkatanku loh, meskipun sudah menginjak semester 9 kami masih menyempatkan untuk hadir sebagai tim penyambut sekaligus pengaman (padahal sudah aman sekali) ya sebagai pemanis saja karena ada kami semua.
Kalau untuk urusan pengaman Presiden tentu sudah ada pasukan khusus (kalian pasti sudah mengetahuinya). Dan untuk anggota pramuka Undip ditempatkan sebagai penerima tamu undangan (bagi yang diundang).
Bagi yang masih belum mengenal kedua temanku itu, aku dengan senang hati akan memperkenalkan keduanya kepada siapa pun yang membaca catatan ini.
Yang paling depan itu namanya Ramadani (FPP 2013) atau biasa dipanggil dengan nama Ucok dan satunya lagi Fandu Edu W (FSM 2013), kami bertiga sudah berniat jalan kaki menuju stadion loh, karena ada kendala teknis denganku pada akhirnya rencana berubah total. Hehehehe
Tidak banyak dokumentasi yang bisa aku dapat, karena aku sendiri dan teman-teman Pramuka Undip sedang bertugas dan menyesalnya lagi aku hanya bisa melampirkan 2 foto saja.
Padahal ada lebih dari itu jika aku lebih banyak meluangkan waktu untuk melihat-lihat keadaan sekitar. Meskipun begitu aku akan memanfaatkan dokumentasi yang ada untuk membuat catatan sebisaku mengingat setiap momen.
Dan di foto kedua aku mendapat kesempatan di waktu luang untuk berfoto-foto ya sebagai pelengkap untuk catatan ini. Dan aku sampaikan sekali lagi memperkenalkan teman kepada kalian itu perlu bagi yang belum mengenal orang-orang (di catatan ini). Untuk teman satu angkatanku mungkin kalian tidak asing lagi namun teman yang lain kalian belum tentu mengenalnya kan ? hehehe
Nah, aku perkenalkan kepada kalian sejak awal daripada membuat penasaran. Yang pertama ada Adnan Lintang H (FPIK 2013), bagi yang sudah pernah membaca catatanku nama itu sudah tidak asing.
Karena kami sering bersama jadi dia dengan mudah bisa menjadi bagian dari catatanku. Dan perempuan paling belakang sendiri dengan kacamata mempunyai nama Amanda Rizky A (FIB 2017) aku mengenalnya sejak pertama kali bertemu di Jambore kecamatan Banyumanik.
Dia merupakan anggota baru di pramuka Undip dan dilantik bulan September 2017. Kemudian ada Ikhda Kholisia D (FKM 2017) pada awal-awal bertemu aku memang belum mengenalnya karena aku sendiri tidak ikut serta di pendidikan dasar Pramuka Undip.
Namun aku dengan mudah bisa mengetahui banyak hal darinya daripada orang lain yang baru pertama kali mengenalnya. Oh iya dia biasa dipanggil dengan nama Didie, mungkin dengan nama itu orangnya mempunyai kesan yang lucu (hhmmm…..aku pun masih kurang paham dengan hal itu).
Yang penting dia itu adalah anggota pramuka Undip, siapa pun orangnya aku perlu mengenal semua adik-adikku. Kalau dipikir-pikir ternyata aku sudah mempunyai 4 adik tingkat loh di pramuka Undip. Ya sudahlah….. aku hanya perlu piknik lagi dan menyelesaikan banyak tugas sebelum lulus kuliah.
Dan di sampingnya Diana ada Dewi Larasati (FPP 2016). Adik tingkat yang satu ini memang sejak awal menggemaskan, tidak hanya aku yang bilang begitu namun tidak sedikit juga yang menyimpan sesuatu untuknya, entah sesuatu itu dalam bentuk apa, aku sendiri masih mencari tahu tentang hal tersebut.
Bagi yang ingin mengenal si Laras kalian bisa cari tahu di banyak sosial media yang sudah tersedia dan informasi tambahan dia salah satu perempuan penyuka ketinggian loh, kalian para lelaki tidak tertarik padanya ? untung tujuanku ke Haruna 😀
Dan yang terakhir (sengaja aku pisah biar tidak terlalu panjang). Ada Nur Dian H (FK 2013), Dari awal masuk pramuka Undip hingga saat ini aku masih bersamanya.
Teman satu angkatan yang bakal susah untuk dilupakan, catatanku tentangnya juga tidak sedikit jadi kalian sangat mudah mencarinya di Google dengan syarat menulis nama lengkapnya.
Aku tidak tahu lagi ingin menulis apa tentangnya sebagai perkenalan. Hmm….Sepertinya kalian sudah lebih mengenalnya daripada aku. Hehehe
Foto itu ada ketika memang sedang luang dan belum ada kesibukan (karena semua tamu sudah pada masuk). Dengan menikmati sebotol yogurt dingin aku merasa lebih betah bisa bersama mereka. Meskipun sangat ingin melihat secara langsung bapak Presiden dari jarak yang sangat dekat.
Rasanya sakit tapi tidak berdarah, ungkapan tersebut memang kurang cocok untuk catatan ini. Namun jika aku yang merasakannya sendiri mengenai sesuatu hal dari sisi lain sangat berpengaruh hingga berpuluh-puluh tahun yang akan datang. Maka dari itu aku tidak mencatatnya karena bagiku terlalu menyakitkan untuk orang sepertiku yang sangat mudah diabaikan.
Tugas demi tugas kami selesaikan bersama, dan di penghujung acara kami membawa pulang souvenir berupa tas (maaf tasnya belum aku foto) memang sengaja tidak foto (biar kalian penasaran) kalau tidak penasaran juga tidak mengapa. Hehehe
Sepertinya harus aku akhiri untuk catatan kali ini. Sebenarnya aku ingin mencatat lebih mendetail, tapi waktu telah menuntutku untuk segera menyelesaikan berbagai pekerjaan selain mencatat untuk keabadian. “ Aku akan terus mencatat hingga aku tiada, ketika aku tiada maka aku akan selalu ada ” (Abdul Jalil,2018)
Catatan Akhir Kuliah #7
Salam Dariku,