Update Terakhir: 19 Oktober 2020 Oleh
Dear: kakak senior
Disanalah satu “tempat terindah” kehidupan. (Kembangkan senyum termanis dulu dong kak !! sebelum melanjutkannya) 🙂
“Entah luapan rasa apa yang harus aku tulis di kertas ini”?. Aku tidak dapat menuangkannya walaupun hanya setitik kata. Tiada yang dapat mewakili diri yang sedang gundah dengan cinta ini . 🙂
Surat ini di tulis sambil membayangkan wajah kakak yang ganteng. Hehehehe.. ngebayangin aja jemari ini sudah gemetaran tak karuan. Apalagi bertemu langsung? “Aduhh.. bisa mati gaya dong !!” hehehe 🙂
Saat pertama kali bertemu di lapangan dada ini penuh dengan irama melodi cinta,jantung berdetak begitu kencang. Tiada kata yang mampu ku ucapkan. Tiada tubuh yang dapatku gerakkan. Sungguh aku terpesona dengan senyum indahmu. Senyum yang membuatku mati gaya”mungkin kah ini yang namanya cinta?”
Kamu yang aku tahu adalah kamu yang selalu mengusik mata dan fikiranku. Yang selalu membuatku malu saat melihatmu. Tak kuasa diri ini melihat senyum dan keindahan hatimu dan wajahmu. Ingin rasanya mengenalmu lebih jauh lagi. Berbincang bersama melihat angin dan debu yang selalu terbang bersama.
Semoga kau tidak mengatakan aku anak aneh ! karena memang ini ungkapan hatiku 🙂
By: Nur Laili Pangestika [sawi]