Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh
Catatanku kali ini boleh jadi akan sedikit terkesan tersirat rasa bawa-bawa perasaan yang cukup mendalam tentang aku dan mereka. Di semester 5 (2015) aku mendapat kesempatan untuk mengambil satu sks mata kuliah praktik kerja laboratorium (PKL) sebagai asisten dosen praktikum fisika dasar I.
Awal mula mengapa aku bisa menjadi asisten dosen untuk jurusan fisika sebenarnya bukan karena keinginanku. Aku lebih memilih menjadi asisten untuk jurusan lain (Teknik Lingkungan/ Sistem Komputer) dikarenakan lebih mudah dalam menjalaninya di banding menjadi asisten untuk jurusan sendiri.
Aku berusaha sebaik-baiknya mempersiapkan diri untuk menjadi seorang asisten praktikum di salah satu modul dengan mengikuti pembekalan yang di lakukan oleh jurusan oleh Pak Fajar Arianto M,Si. Kurang lebih satu bulan lamanya aku dan teman-teman mengikuti pembekalan sekaligus akan ada pembagian materi praktikum untuk setiap asisten.
Oh iya dulu sempat ada yang pernah bertanya kepadaku mengenai aku mengapa bisa menjadi asisten praktikum di semester ganjil padahal nomor induk mahasiswa milikku berakhiran genap. Itu karena ada kerja sama antara aku dan dosen wali. Jika dosen wali sudah menyetujui semua akan berjalan dengan baik sesuai yang di inginkan. Beda cerita dengan salah satu temanku yang mempunyai keinginan sama sepertiku. Namun, dosen wali tidak menyetujui dengan pilihan tersebut untuk menjadi asisten di semester ganjil.
Dan kembali ke catatan yang seharusnya. Di pembagian materi praktikum awalnya bingung ingin mengambil materi apa yang sekiranya tidak membuatku kerepotan dalam menjalani kegiatan asistensi. Pilihan pertama aku memilik M-13 (Tegangan Permukaan) yang di laksanakan pada hari Selasa pukul 9 pagi untuk jurusan Teknik Lingkungan. Namun, nasib berkata lain ternyata tidak hanya aku yang memilih jadwal tersebut ada satu mahasiswa dari fisika 2014 (Adi Putra). Aku mengira akan lebih mudah memilih jadwal yang sesuai dengan waktu kosong. Aku dan Adi akhirnya berunding melalui pesan singkat selama beberapa waktu. Karena Adi tidak menemukan jadwal kosong untuk asistensi selain hari Selasa. Maka dari itu dengan berat hati dan harus ikhlas pindah jam asistensi menjadi jam 1 siang dan dengan jurusan fisika yang akan menjadi penerima materi dariku. Tentu, aku sedikit kaget dan kesal dengan diriku sendiri menerima kenyataan ini. Namun, aku harus menerima itu dengan lapang dada dari pada aku pindah jadwal yang belum tentu kosong dan juga materinya juga belum tentu aku memahaminya dengan baik. Karena untuk materi tegangan permukaan aku sudah berusaha untuk mempelajarinya kembali sebagai bekal untuk menjadi seorang asisten.
Dan pada akhirnya aku resmi menjadi asisten dosen untuk jurusan fisika 2015. Aku mempersiapkan tiga aturan dipersiapkan untuk setiap mahasiswa yang mendapat jatah materi tegangan permukaan bersamaku. Total ada 21 mahasiswa (6 kelompok untuk materi tegangan permukaan dan 1 kelompok untuk materi OH 1). Dan berikut adalah nama-nama mahasiswa fisika 2015 yaitu : kelompok 14 (Faizal Wahyu Utomo, Atika Dinana Insani, Dwi Rahayu) ; kelompok 15 (Yusup Hidayat, Mufarricha Azzahroh, Apri Aminati Putri) ; kelompok 16 (Shintya Dewi Ratih, Wuni Sa’adah, Aidah Rahmawati) ; kelompok 17 (Siti Sholekhah Zuliana R, Evany Fasya, Vitalis Janu Pramunditya) ; kelompok 18 (Dewi Eka Saputri, Nevi Afriyanti, Desi Permatasari) ; kelompok 19 (Nissa Afrieda, Renni Setiana, Eka Shandra Indriani) dan kelompok 1 OH (Yunias Octavia, Rineta Savira, Natasha Vena Jauhara).
Nah… paragraf yang di atas merupakan nama-namanya dan aku juga menyertakan sebuah tautan untuk mempermudah mengenali mereka dari media sosial yang dimilikinya. Untuk minggu pertama asistensi kelompok 14 yang mendapat giliran pertama bersama denganku belajar bersama materi Tegangan Permukaan. Seperti yang sudah tersampaikan di awal-awal tadi jika aku mempunyai tiga aturan yang perlu diingat baik-baik oleh mereka. Aku sengaja membuat aturan sendiri karena merasa kurang nyaman dengan aturan yang sudah ada sejak dulu. Jadi. Aku hanya mempunyai tiga saja untuk menjadikan suasana lebih kondusif yaitu yang pertama : “ Saya adalah bukan seorang asisten dan kalian bukan praktikan saya. Kedua : Apa pun yang saya sampaikan/katakan tidak sepenuhnya bernilai benar dan boleh jadi kalian lebih mengetahui dari pada saya. Dan yang ketiga : kita semua adalah rekan belajar ”. Tiga aturan tersebut merupakan dasar pemikiran yang bisa dikembangkan oleh mereka sendiri sesuai dengan suasana hati dan pikiran. Aku sendiri tidak ingin mempersulit mereka dan demikian dengan aku.
Dari keenam kelompok yang pernah mendapat materi tegangan permukaan ada banyak tipe mahasiswa yang aku rasa masih berpikir secara datar ada juga yang antimainstream. Aku tetap bahagia bisa belajar dan berimajinasi bersama mereka. Materi yang aku sampaikan itu penuh dengan imajinasi fisika dan membuat bertanya-tanya mengapa bisa seperti itu ya ? salah satunya mengenai gelembung sabun yang bentuknya selalu bulat. Padahal di serial kartun spongebob gelembung sabun bisa dibentuk selain bulan (yang tidak pernah menonton episodenya pasti tidak paham apa yang aku maksud). Dan semua itu bisa dijelaskan dengan imajinasi dan ilmu fisika yang luar biasa. Untuk kalian yang masih bertahan membaca catatan ini ada satu pertanyaan yaitu “ Mengapa gelembung sabun bentuknya tidak pernah kotak ? ” aku bersedia menunggu jawaban salah satu dari kalian.
Selama aku menjadi seorang teman belajar bagi mereka di pertemuan terakhir pasti akan di laksanakan sebuah ujian responsi dari seluruh materi yang ada. Dari 21 kelompok hanya ada 6 yang mendapat materi tegangan permukaan akan terasa tidak adil bagi yang tidak mendapatkannya langsung dari seorang aku. Sama seperti asisten yang lain hanya saja aku lebih berpikir secara terbuka dan santai. Untuk menciptakan kesan yang tidak akan mudah dilupakan oleh mereka dan sebagai kenang-kenangan aku membuat soal responsi jauh berbeda dengan yang lain. Aku bisa mengatakan berbeda karena mereka tidak harus menjawab apa yang ada di lembar soal. Justru mahasiswa yang menjawab dengan isian dalam lembar jawaban sudah pastikan tidak lulus ujian responsi.
Kebanyakan asisten memang membuat soal responsi yang pasti ada jawaban harus tertulis dengan jelas di lembar jawaban. Namun, aku berbanding terbalik dengan mereka semua. Inspirasiku ketika aku menonton film Naruto yang sedang ujian Chunin. Naruto memang anak yang bodoh, nakal, dan dibenci oleh seluruh desa kecuali guru pertamanya yaitu guru Hiruka. Naruto bisa lulus ujian chunin tahap pertama (ujian teori) dengan tidak menjawab satu soal di lembar jawaban yang sudah di sedikan meskipun Hinata berusaha membantunya dengan memberikan jawaban miliknya. Karena yang aku tahu kalau Hinata adalah seorang perempuan yang mencintai Naruto sejak pertama kali bertemu.
Jadi begitu bisa mendapat inspirasi singkat mengenai soal yang sudah aku buat. Untuk soalnya sendiri aku membuat 2 soal saja. Mereka hanya berpikir tenang dan soal tersebut merupakan soal hiburan untuk mereka. Aku sudah mengetahui sejak awal kebanyakan dari teman-temanku akan memberikan soal yang jawabannya cukup rumit dengan waktu terbatas. Tidak banyak waktu yang bisa mereka lakukan untuk menjawab semua soal yang ada. Untung saja soal tidak dijadikan satu lembar alias di pisah per bagian (masing-masing asisten). Jadi, akan lebih mudah dalam menilai hasil kerja berpikir mereka. Berikut dua soal responsinya :
- Dalam proses kerja dan fisis praktikum tegangan permukaan terdapat gaya-gaya yang bekerja pada manometer dan gelas ukur, lalu proses apa yang tidak ada di dalam praktikum ? [nilai 50 poin]
- Jelaskan proses yang tidak Anda ketahui tentang praktikum tegangan permukaan ? [nilai 50 poin]
Dengan catatan jawaban bukan dari orang lain. Jika soal itu dijawab dengan jawaban standar ala mahasiswa pintar pastinya akan terasa kurang menarik. Namun, jika menjawab dengan imajinasi dan kejujuran dalam mengerjakan dua soal dariku hasilnya akan terasa berbeda. Dan berikut aku juga menyampaikan nilai responsi.
NO | NAMA | NIM | NILAI RESPONSI |
1 | YUNIAS OCTAVIA | 24040115120041 | 50.00 |
2 | RINETA SAVIRA | 24040115120042 | 60.00 |
3 | NATASHA VENA JAUHARA | 24040115120043 | 60.00 |
4 | WAHYU UTOMO | 24040115120044 | 50.00 |
5 | KHARISMA NURUL BINTANG | 24040115120045 | 60.00 |
6 | MEILIA TRIANI | 24040115120046 | 70.00 |
7 | AINUN RATNA JUWITA | 24040115120047 | 0.00 |
8 | NAZIL AINURROFIK | 24040115120048 | 30.00 |
9 | SERA BUDI VERINDA | 24040115120049 | 75.00 |
10 | SUBKHAN FUKADINI PRIADI | 24040115120050 | 30.00 |
11 | ACHMAD SYAIFUDDIN ZUHRI | 24040115120051 | 50.00 |
12 | MASRO’AH | 24040115120052 | 60.00 |
13 | DARA PIHAR UTAMI | 24040115120053 | 60.00 |
14 | CHABIB MUWAFFAQ | 24040115120054 | 40.00 |
15 | PUJI ASTRIYANTORO | 24040115120055 | 0.00 |
16 | MUHAMMAD AJIB U | 24040115120056 | 50.00 |
17 | RAGIL ADI NUGROHO | 24040115120057 | 50.00 |
18 | SHOFYA AKBAR | 24040115120058 | 40.00 |
19 | YUSFI KRISMON VALAS | 24040115120059 | 50.00 |
20 | WAHIDATUN DEWI N. | 24040115120060 | 50.00 |
21 | NUR RIVA’I | 24040115120061 | 60.00 |
22 | ULFATUN NIMAH | 24040115120021 | 50.00 |
23 | ANGGA NUGRAHA PRATAMA | 24040115120022 | 40.00 |
24 | ANA MATSWANA | 24040115120023 | 40.00 |
25 | INAYATUR RAHMAWATI | 24040115120024 | 50.00 |
26 | SHEILA MAGHVIRA ABDINI | 24040115120025 | 0.00 |
27 | MUH SANVI FAHRUDIN | 24040115120026 | 70.00 |
28 | FERADHYKA RUMMEX | 24040115120027 | 40.00 |
29 | LELLI FAUZIAH | 24040115120028 | 50.00 |
30 | FITRICIA ANGELINA S | 24040115120029 | 40.00 |
31 | TEGUH SOLAVIDE GULO | 24040115120030 | 40.00 |
32 | AQILATUL FITRI DYAH S. | 24040115120031 | 40.00 |
33 | LUTFI NUR RIZKIAWAN | 24040115120032 | 50.00 |
34 | FATKHIYATUS SA’ ADAH | 24040115120033 | 50.00 |
35 | ANA QONA’AH | 24040115120034 | 50.00 |
36 | MUHAMMAD REZKI | 24040115120035 | 40.00 |
37 | PIPIK DWI SARI | 24040115120036 | 60.00 |
38 | SHARLA HUMAIRA SIREGAR | 24040115120037 | 30.00 |
39 | IDA FITRIANINGRUM | 24040115120038 | 65.00 |
40 | FAIZAL WAHYU UTOMO | 24040115120039 | 40.00 |
41 | ATIKA DINANA INSANI | 24040115120040 | 40.00 |
42 | DWI RAHAYU | 24040115120001 | 40.00 |
43 | YUSUP HIDAYAT | 24040115120002 | 40.00 |
44 | MUFARRICHA AZZAHROH | 24040115120003 | 60.00 |
45 | APRI AMINATI PUTRI | 24040115120004 | 30.00 |
46 | SHINTYA DEWI RATIH | 24040115120005 | 50.00 |
47 | WUNI SA’ADAH | 24040115120006 | 40.00 |
48 | AIDAH RAHMAWATI | 24040115120007 | 30.00 |
49 | SITI SHOLEKHAH ZULIANA R | 24040115120008 | 60.00 |
50 | EVANY FASYA | 24040115120009 | 80.00 |
51 | VITALIS JANU PRAMUNDITYA | 24040115120010 | 40.00 |
52 | DEWI EKA SAPUTRI | 24040115120011 | 90.00 |
53 | NEVI AFRIYANTI | 24040115120012 | 40.00 |
54 | DESI PERMATASARI | 24040115120013 | 40.00 |
55 | NISSA AFRIEDA | 24040115120014 | 30.00 |
56 | RENNI SETIANA | 24040115120015 | 50.00 |
57 | EKA SHANDRA INDRIANI | 24040115120016 | 30.00 |
58 | ELZAMI ZABILAL HAK | 24040115120017 | 50.00 |
59 | LAITUFA NIDA | 24040115120018 | 35.00 |
60 | ROSYIDAH SUDARMAWAN | 24040115120019 | 30.00 |
61 | MUHAMAD PRATAMA IRHAM | 24040115120020 | 70.00 |
62 | ADITTIA KURNIAWAN | 24040115140104 | 60.00 |
Nah… sudah melihat semua kan hasil-hasilnya ? harusnya sudah dong. Jadi bagi mahasiswa yang mendapat nilai >70 sudah dipastikan lulus ujian responsi di materi tegangan permukaan sedangkan nilai <70 kalian sudah paham kan ? 😊
Dan ada satu mahasiswa terbaik yang mampu menjawab dua soal dariku hampir sempurna yaitu Dewi Eka Saputri 24040115120011 dengan nilai 90. Meskipun tidak ada yang mendapat nilai 100 ada beberapa mahasiswa yang mampu menjawab secara sempurna di salah satu soal (karena tidak dijawab).
Jadi, demikian catatan yang sudah aku buat dengan sebaik-baiknya agar semua mahasiswa dapat merasakan kebahagiaan bisa mengerjakan soal dariku dengan perasaan jengkel dan menyebalkan. Sekian dari ku dan jangan lupa sarapan ya ? 😊