Yuk Mari Lestarikan Mangrove dan Senyum

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

nakata-6-dan-anisha-khaira
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Fisika 2013) dan Anisa Khaira (Ilmu Gizi 2014) 28 Maret 2015 10.00 WIB

Salam lestari , salam bahagia , salam semangat untuk kita semua. Pada kesempatan kali ini aku membuat catatan dan mengingat sesuatu yang sudah lama. Namun aku masih mengingatnya dengan lumayan baik dari pada kebanyakan orang. Jadi, aku memiliki sesuatu yang jarang dimiliki oleh orang lain.

Pada waktu itu aku dan teman-teman panitia sedang melaksanakan kegiatan rutin dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pramuka Undip. Kegiatan penerimaan anggota baru untuk periode Maret 2015, lebih tepatnya satu tahun setelah aku di lantik menjadi anggota juga. Dan yang aku rasakan di masa aku dulu dan ketika masa menjadi seorang panitia kegiatan di bulan Maret merasa ada yang kurang. Tentu saja jika itu menurutku adalah sebuah dokumentasi kegiatan yang entah ada dimana dan siapa yang menyimpannya. Aku perlu kecewa akan hal itu tapi ya sudahlah.

Cukup dengan keadaan ku yang lumayan kecewa dengan masa lalu, aku berusaha untuk tetap tersenyum, karena senyumku adalah kebahagiaan bersama. Kalian mungkin akan bertanya mengapa ada satu teman perempuan lagi yang sempat berfoto denganku ketika waktu itu. Karena ada kesempatan dan juga keinginan bersama untuk mengisi waktu luang sebelum pada akhirnya bekerja bersama.

Jika kalian bertanya pada hati kalian masing-masing, dia adalah salah satu anggota Racana Diponegoro periode masuk pada bulan November 2014. Anisa Khaira adalah mahasiswi asal tanah Sumatra dan masih keturunan darah Minang.  Dirinya mengambil kuliah di Ilmu Gizi Undip tahun masuk 2014. Orangnya kecil lumayan menyebalkan dan terkadang ada rasa kangen ketika lama tidak berjumpa dengan satu teman itu. Pribadinya yang ceria tidak sedikit orang merasa bahagia. Itu sedikit perkenalan yang bisa aku catat, jika kalian ingin mengenalnya lebih lanjut aku sudah menyiapkan tautan ke alamat facebooknya, terserah kalian ingin sekedar tahu atau hanya pura-pura tahu, bagiku tidak akan menjadi masalah.

Jadi, aku harus kembali ke topik yang sebenarnya. Pada kesempatan kali ini catatanku ini aku tujukan untuk kalian para manusia yang berada di pesisir pantai. Karena yang aku ketahui, di tanganku dan dirinya sudah ada satu jenis tanaman penting untuk kelansungan hidup kalian yang merasa tinggal di daerah pinggiran laut.

Anggap saja tanaman yang aku pegang adalah bakau, komponen penting untuk menjaga ekosistem pantai tetap seimbang. Dalam pengertianku seimbang untuk catatan kali ini adalah menyangkut kehidupan laut dan daratan. Singkat cerita jika pantai tidak ada tanaman tersebut, lama-lama lautan akan semakin meluas atau daratan yang semakin menyempit. Aku harap kalian dapat mengerti tentang permasalahan yang aku maksud.

Aku bukan ingin berpromosi tentang lingkungan hidup di catatan ini. Aku hanya ingin mencatat dan itu cukup untuk menjadi kisah yang sederhana dan membingungkan. Aku hanya mahasiswa biasa yang gemar akan bermain dengan kehidupan masing-masing pihak yang senang dengan ku. Karena yang aku rasakan itu semakin jauh saja dengan mereka.

Salah satu jalan ya dengan melestarikan yang perlu untuk di lestarikan. Senyum untuk kebahagiaan mereka dan bakau untuk kebahagiaan dunia.

Catatanku ini memang mirip sampah yang belum jelas apa maksud dan tujuan pasti mengapa harus foto dan cerita seperti ini untuk menjadi bahan bacaan baik untuk kalian. Yang bisa aku sarankan untuk kalian adalah percayalah “ aku hanya ingin mencatat ” cukup itu saja yang ingin aku sampaikan kepada kalian ,jika memang pernah mengenal siapa aku dan siapa masa lalumu.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *