Update Terakhir: 5 Februari 2021 Oleh Abdul Jalil
Semarang, 27 Juni 2019 – Zakky Ainun adalah salah satu adik sekaligus partner di Racana Diponegoro. Aku merasa senang karena bulan ini bisa sama-sama melaksanakan sidang skripsi. Hari setelahnya adalah girilanku lho.
Zakky Ainun atau teman-teman bisa memanggilnya Temin adalah mahasiswa dari Fakultas Tenik Universitas Diponegoro (Undip). Mendapatkan kesempatan melaksanakan sidang di semester 10 bukan hal yang buruk kok.
Pada hari dimana Zakky Sidang, aku sendiri juga sedang mempersiapkan segala sesuatu sebelum hari H. Terlebih juga banyak sekali mahasiswa yang memang deadline ditanggal 27 dan 28.
Karena aku tidak ingin menjadi sok tahu tentang Zakky, jadi aku menulis catatan ini sekedar untuk menyimpan kisah yang sudah pernah terjadi bersamanya. Seperti halnya foto yang kalian lihat ini
Bersama Zakky Ainun Najich


Foto diatas adalah sesuatu yang berharga dan perlu aku abadikan agar satu hari nanti mereka dapat membacanya. Iya maksudnya mereka itu generasi berikutnya (harusnya kalian sudah tahu lah).
Alasan foto yang aku tampilkan itu di catatan ini ada Amanda, Aku, dan Rizka ini. Karena adanya ikatan yang pernah terbentuk dari kegiatan pendidikan di Racana Diponegoro. Kami berempat adalah satu Reka.
Ada banyak foto bersama teman-teman yang lain juga tapi aku hanya memilih foto itu. Jadi, aku mohon maaf kalau ada pihak (teman ku sendiri) yang mungkin merasa kecewa tidak dimasukkan dibagian ini.
Aku dan Zakky adalah seorang Pandega Bakti di Racana Diponegoro, hanya saja aku sendiri yang dilantik setelahnya. Kalian bisa membaca catatan sebelumnya kalau memang ingin tahu Judulnya “Catatan Seorang Pandega”.
Sepertinya Zakky tidak memperlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan sidang. Entah Zakky atau siapapun itu sidang seperti momok yang menakutkan jika dihadapkan dengan sebuah pertanyaan dari dosen penguji.
Entahlah, aku sendiri juga belum mengalaminya sendiri.
Zakky adalah teman terakhir yang aku kunjungi dan memberikan ucapan selamat dari ku sebagai seorang kakak sekaligus partner.
Disisi lain selama aku datang ke hari kebahagiaan teman yang telah melaksanakan sidang skripsi, hanya Zakky seorang yang mendapat hadiah Kindder Joy. Aku sendiri tidak tahu apa motivasinya memberikan jajan anak sultan.
Tapi tidak buruk untuk satu hal itu. Masih dalam batas wajar dan bermanfaat tentunya.
Cukup sekian dariku catatan tentang Sidang Zakky Ainun. Kalau kalian menganggap catatan ini tidak penting. Ya Alhamdulillah, aku tetap menulis meskipun tidak ada yang baca. Hehehe
Catatan Akhir Kuliah #92
Baca juga:
- Sifron Akbar: Tentang Hari Kelulusannya
- Saptahady Juliawan: Tentang Hari Kelulusannya
- Sidang Fandu: Tujuh Pendekar Bersatu
Salam Dariku,

