Curhat Tentang Masa Lalu

curhat tentang masa lalu

Update Terakhir: 2 November 2023 Oleh Abdul Jalil

Grobogan, 30 Oktober 2023 – Setelah sekian lama saya bisa membuka unek-unek terlarang yang hampir tidak seorang pun mengetahuinya. Bagi saya beban sekali, dan perlu curhat tentang masa lalu itu.

Hampir setiap hari tidak ada ceritanya saya membalas pesan pribadi, ya itu karena tidak ada pesan yang masuk. Benar-benar kesepian dari sisi itu, tapi saya memiliki cara agar bisa melewati hari yang sepi itu.

Yaitu dengan menulis catatan setiap hari.

Namun, pada hari ini saya memiliki kesempatan untuk membuka unek-unek ke teman lama, yang sudah saya anggap seperti saudara. Bisa saja saya menyimpan sendirinya, tapi unek-unek tersebut merupakan bagian dari sebuah peringatan untuknya.

Sejatinya ia juga sedang bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada diri saya dengan seseorang di masa lalu.

Saya menceritakan kejadian sebenarnya, walaupun mungkin tidak semuanya saya ingat. Tapi kejadian tersebut, tentu sangat membekas dan bikin trauma (mungkin sampai seumur hidup).

Lebih dari satu tahun lamanya saya sudah berhenti melakukan hal bodoh yang seharusnya tidak terjadi. Sejak awal saya dilahirkan di dunia ini, memang tidak diciptakan untuk melakukan sesuatu yang bodoh.

Kalian juga mengetahuinya kan? Saya juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan apa pun. Berawal dari sebuah peristiwa yang sudah pernah terjadi di masa lalu. Saya banyak sekali mendapatkan informasi berharga yang tidak ternilai harganya.

Bahkan, informasi tersebut mungkin saja akan berlaku sampai 10-30 tahun mendatang. Beberapa informasi penting pun sudah saya bagikan kepada orang-orang yang jeli dengan setiap catatan di blog ini.

Seperti yang sudah saya sebutkan di awal paragraf. Saya membutuhkan seseorang yang dapat menerima informasi sensitif. Secara prinsip kehidupan sosial kemasyarakatan, tidak jalan untuk mempercayai siapa pun, tapi saya bisa berusaha untuk itu.

Sebelum menceritakan beberapa hal sensitif, saya sudah menduga ia akan sangat terkejut dan tentu saja kecewa. Tidak itu juga, ia pasti akan penasaran mengapa hal bodoh itu bisa terjadi.

Sebenarnya saya sudah menaruh curiga terhadap seseorang yang tidak bisa disebutkan di sini. Karena saya tipe orang yang suka mencari informasi sampai dapat bagaimana pun caranya.

Saya melakukannya dengan penuh kehatian-hatian, harus siap menanggung risiko yang sangat besar. Meskipun pada kenyataannya saya melakukan bodoh sekali, yang hampir saja membuat keributan besar.

Karena kesalahan itu, saya hampir saja ingin berhenti berjuang untuk selama-lamanya. Untungnya doa saya masih dikabulkan oleh Allah SWT. Sejatinya saya orang baik, dan tidak perlu melakukan hal bodoh.

Mengakui kesalahan merupakan salah-satu cara untuk berdamai dengan diri sendiri. Ia juga mengatakan pada saya untuk fokus memperbaiki diri, dan mewujudkan impian terdekat. Memang sudah sewajarnya ia mengatakannya kepada saya, dan tidak akan ada protes apa pun untuknya.

Sebagai pria seutuhnya, saya sudah mengerti apa itu makna poin ke-9 dan 10 dalam Dasa Darma Pramuka. Jadi, saya pasti akan kembali jalan yang seharusnya dilewati, setelah mendapatkan informasi yang tidak ternilai harganya itu.

Saya merasa lega telah menceritakan sesuatu yang sensitif padanya, meskipun ia mungkin masih terheran-heran. Jika seseorang bisa memahami cara kerja kehidupan ini berputar. Saya ini salah satu parameter dari kehidupan itu sendiri.

Baik buruknya tergantung informasi yang telah ia terima, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai penutup catatan hari ini, saya ingin sekali memberikan pesan untuknya.

Saya sangat yakin cara pandangnya terhadap saya, jauh berbeda ketika mengetahui sebagian kenyataan yang telah terjadi.

Pesan untuknya:

Sekarang, kamu telah mengetahui sebagian kenyataan yang telah terjadi. Sebuah kenyataan yang kini mengubah cara padangmu terhadapku, atau orang-orang yang mungkin sama sepertiku.

Sejak aku datang untuk pertama kalinya, dan mengenalkan diri. Aku sangat senang sekali bisa bertemu denganmu, dan juga teman-teman lainnya.

Beberapa momen yang telah terjadi dan bisa aku simpan adalah saat kita menghabiskan waktu berdua pergi ke pantai, dan pulang menghabiskan malam di atas motor melintasi Jalan Nasional.

Selain itu, stadion menjadi tempat cerita dan berolah raga ketika ada waktu luang. Aku masih ingat saat membelikan sebuah jajan untukmu, ya itu salah satu hal lucu bagiku. Meskipun kamu menyembunyikan kebahagiaan, aku sudah bisa mengerti.

Seiring berjalannya waktu, saat aku mengetahu kamu tidak memiliki seorang adik. Seolah-olah aku langsung patah hati, dan harus menerima kenyataan tidak bisa memilikimu. Di sisi lain ada seorang temanmu yang memperhatikanku.

Lagi-lagi aku berada di posisi sulit, dan kejadian itu selalu saja terulang. Sudah seperti dejavu ketika aku menelaah kembali jalan ceritanya. Namun, peristiwa yang kamu ketahui dariku, jelas itu tindakan bodoh.

Kamu bisa saja tidak mempercayainya, tapi aku tidak ingin mengaburkan informasi yang sebenarnya. Semua sudah direncanakan setelah doaku sudah terkabul.

Penyesalan jelas ada, harusnya aku menyayangimu, dan tidak bersamanya yang jelas-jelas sudah mencurigakan. Aku memang terlalu bodoh mengambil risiko.

Jika kamu bertanya apakah selama itu aku mencintainya? Jelas tidak! Karena sejak pertama kali patah hati, aku belum menemukan orang yang mencintaiku.

Aku tidak perlu menjelaskannya lagi apa yang pernah terjadi padaku. Kamu sudah mengetahui sebagai hal yang perlu diketahui. Kamu adalah wanita baik yang pernah aku kenal.

Aku bisa menyayangimu bukan sebagai seorang kekasih, melainkan sebagai saudara. Berbicara denganmu sangat menyenangkan, meskipun kini mungkin atau seterusnya sangat sulit terjadi.

Terakhir, aku ingin kamu menyimpan dengan baik semua informasi dariku, dan jangan sampai orang lain mengetahui sedikit pun.

Kamu adalah orang yang berarti bagiku.

Daily Life 2023 #303

Salam,

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *