Update Terakhir: 23 Oktober 2022 Oleh Abdul Jalil
Menemukan kembali salah satu foto lama bersama teman sebaya. Aku tidak mengetahui siapa yang diam-diam mengambil foto tersebut bahkan hingga saat ini. Setelah aku periksa dengan seksama tentang foto itu ternyata diambil sebelum ujian bahasa prancis.
Dahulu sebelum ada teknologi komunikasi berbasis smartphone foto tersebut adalah sesuatu yang sangat berharga (kalau sadar akan hal itu). Jika kalian memperhatikan tangan temanku itu terlihat dengan jelas telepon genggam (Handphone/ HP) masih menjadi barang yang istimewa untuk dapat di bawa kemana-mana. Lumayan juga HP jaman dulu sudah bisa di buat main internetan.
Aku dan Intan itu adalah teman se-meja beda kursi. Selama aku sekolah di SMAN 1 Gubug baru seorang Intan yang mau duduk bersama di satu meja dalam waktu yang lama. Selebihnya aku biasa dengan teman laki-laki. Bisa duduk satu meja dengan seorang perempuan ada untung ruginya. Namun, apapun yang terjadi dengan keuntungan dan kerugian aku tetap senang.
Kami belajar bersama, marah bersama, ngambek bersama, ya apapun yang masih bisa bersama untuk kebersamaan biasanya aku lakukan dengannya (jangan berpikir yang aneh-aneh). Walau sejatinya aku bagi mereka adalah orang yang aneh.
Setengah semester kami duduk se-meja pada akhirnya harus berpisah juga (naik kelas yang berbeda) Intan masuk di sebelas Ipa 4 sedangkan aku sendiri di sebelas Ipa 1. Kelas yang berbeda membuat komunikasi juga berbeda karena ruang dan waktu adalah pembatasnya. Sebagai teman yang pernah bersama dalam satu atap sekolahan. Tidak lupa senyum selalu ada dari kami untuk semua orang yang hidup di dunia ini.
Dan siapa pun yang merasa pernah mengambil foto kami berdua, aku harap dia dalam keadaan baik-baik saja. Aku ingin berterima kasih kepadanya siapa pun orangnya karena sudah memberikan suatu hadiah yang tidak ternilai harganya. Foto saat ini mahal harganya……
terima kasih , kawan…………….. 🙂
Artikel ini telah terbit pada tanggal 08 September 2016 10.34 WIB
Salam,