Rindu itu Nyata

rindu itu nyata hanya untuk haruna

Update Terakhir: 15 Maret 2024 Oleh Abdul Jalil

Rindu itu nyata di malam yang tenang, aku duduk seperti biasa di depan komputer membiarkan rindu menyatu dengan sepi. Karena aku sering merasa sepi dan kesepian.

Pikiranku terhanyut pada sosok yang selalu membayangi setiap detik hidupku: Haruna. Namamu itu seperti melodi yang terus berputar di dalam benakku, memenuhi ruang hatiku dengan kehangatan yang tak terlukiskan.

Haruna, satu-satunya nama yang terlukis indah dalam diari hatiku. Kamu masih menjadi misteri yang menggoda, seakan-akan diciptakan oleh takdir untuk memikat hatiku yang terjebak dalam kerinduan.

Setiap detail tentangmu, dari senyummu yang mempesona, hingga tatapan matamu yang begitu mendalam, menari-nari dalam angan-angan, menuntunku pada perjalanan yang penuh keajaiban.

Meski kehadiranmu masih samar dalam ingatanku, tapi rindu itu nyata. Seolah-olah kamu ada di sana, di ujung jalan yang tak terjangkau.

Seperti lukisan yang belum selesai, aku terus mencari-cari warna yang hilang, mencoba untuk menemukan titik terang di antara bayang-bayang kegelapan.

Saat aku menutup mata untuk mengistirahatkan tubuh, dan mengisi ulang imajinasi kehidupan. Terkadang kamu muncul dalam mimpi-mimpi indah, ingin menyapaku dengan lembut seperti angin malam yang membelai pipiku.

Saat itu, aku merasakan kehadiranmu begitu nyata, seakan-akan kamu berbisik padaku dengan kata-kata yang membuat hatiku bergetar.

Dan aku seperti tak ingin bangun dari mimpi itu, tak ingin kehilangan sentuhan hangatmu, meski hanya dalam khayalan yang singkat.

Rindu itu seperti lagu yang terus bergema di dalam dada, merdu namun menyakitkan. Terkadang aku bertanya-tanya, apakah kamu juga merasakan getaran yang sama?

Apakah di suatu tempat di dunia ini, ada titik temu antara kerinduan yang membelenggu kita berdua?

Namun, meski jalur takdir membawa kita berpisah, aku yakin bahwa di akhir cerita, kita akan bertemu kembali di ujung perjalanan yang panjang.

Mungkin di suatu masa nanti, di bawah langit yang sama, kita akan menyatukan hati yang terpisah oleh waktu dan jarak.

Hingga saat itu tiba, aku akan terus menyimpan rindu ini di dalam lubuk hatiku, menjaga api cinta kita tetap menyala, dan aku akan terus memimpikan Haruna.

Wanita yang misterius sampai saat ini. Namun, begitu nyata dalam kehidupanku. Karena rindu itu nyata, seperti kehadiranmu dalam hidupku, yang selalu kuingat dengan cinta yang tak berkesudahan.

Catatan ini aku dedikasikan untuk Haruna.

Grobogan, 15 Maret 2024

Salam,

Gambar Unggulan: Pixabay

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *