Menulis Rindu untuk Haruna

menulis rindu untuk haruna dan hanya dirinya yang benar-benar aku nantikan

Update Terakhir: 5 Februari 2024 Oleh Abdul Jalil

Senja semakin sunyi aku mulai menulis rindu, di hatiku tertambat padamu. Rindu ini memenuhi jiwaku yang telah melintasi ruang dan waktu.

Dalam setiap hembusan angin, bisikan rindu ini akan terus mengalun, memanggil namamu yang terukir dalam lubuk hati.

Aku terpikirkan tentangmu setiap saat, seperti bayangan yang tak pernah pudar. Kebersamaan kita seakan menari di balik kelamnya kehidupan.

Di antara bintang-bintang yang bersinar terang. Setiap detik yang terlewati, hanya menambah rasa rindu yang semakin dalam.

Hanya dirimu yang mampu membuat hatiku berbunga-bunga, seiring dengan cinta yang tumbuh di dalamnya.

Di bawah langit yang penuh dengan bintang-bintang. Aku ingin kita berjalan berdua sambil membicarakan hal-hal ringan tapi menyenangkan.

Tanganku menggenggam erat tanganmu, menuntun langkah-langkah kita seiring menyusuri jalan hidup yang penuh liku.

Cinta kita mengalir seperti sungai yang tidak pernah kering, mengisi setiap sudut hati dengan kehangatan dan kelembutan.

Meskipun rintangan datang silih berganti, kita tetap bersama, karena cinta kita adalah panglima yang tak tergoyahkan. Waktu berlalu, namun cinta kita tak kan pernah pudar.

Cinta kita abadi, seperti bintang yang selalu bersinar, dan inilah caraku menulis rindu untuk dirimu.

Salam,

Gambar Unggulan: Pixabay

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *