6 Alasan Memilih Kartu Kredit

Update Terakhir: 21 Mei 2024 Oleh Abdul Jalil

Saya yakin bukan menjadi sebuah rahasia lagi jika kartu kredit bisa membantu mempermudah berbagai keperluan. Saya memiliki alasan memilih kartu kredit sebagai metode pembayaran utama, menggantikan debit, dan Virtual Account (VA).

Meskipun begitu, saya juga tetap menyediakan uang tunai dalam jumlah sangat terbatas. Ya memang begitu kenyataannya, lagian duit saya belum ada miliaran. Beda cerita dengan koruptor di negara Konoha. Hihihi

Oh iya, alasan-alasan yang saya sampaikan di sini berdasarkan riset pribadi ya, dan pengalaman bertransaksi secara online selama ini.

Berikut 6 Alasan Memilih Kartu Kredit

Mindset

[GAMBAR]

Pahami 2 poin kalimat di bawah ini baik-baik. Saya mengutipnya dari forum Qoura, karena memiliki kesamaan dalam pemikiran.

Saya menggunakan sudut pandang orang bank, dan bank sendiri tidak suka dengan jawaban yang terucap oleh orang-orang seperti saya. Hihihi

  • Yang sebaiknya dibeli: Hal atau barang yang saya memang mampu untuk beli.
  • Yang tidak seharusnya dibeli: Hal atau barang yang saya tidak mampu beli.

Saya memberikan penekanan jelas di kalimat di atas “tidak mampu beli”. Bahwa menggunakan kartu kredit itu bagus banget, tapi perlu kamu ingat, dan pahami harus mengubah pola pikir terlebih dulu.

Hal pertama yang selalu saya tekankan sebelum apply adalah, kartu kredit bukan untuk alat berhutang, melainkan untuk alat menunda pembayaran atau way of payment.

Metode pembayaran cicilan itu merupakan sebuah fitur. Jangan terbalik, kartu kredit dianggap sebagai kartu ngutang. Sedangkan metode pembayaran hanya dianggap sebagai fitur.

Di sini tidak ada yang melarang kamu berargumen kartu kredit itu adalah kartu ngutang. Saya sudah mengingatkan dan menekankan, sebaiknya jangan!

Karena fungsi kartu kredit itu untuk memudahkan pembayaran. Tentu, kita harus menyiapkan duit untuk membayar saat tagihan sudah terbit. Jangan sekali-kali menggunakan limit kartu kredit diluar batas kemampuan bayar.

Semisal kita hanya mampu bayar 3 juta per bulan (full payment). Jangan sekali-kali menggunakan lebih dari itu jika tidak ingin repot dikemudian hari. Kecuali memang sudah direncanakan ingin membayar secara minimum dengan segala risikonya.

Di sisi lain kartu kredit yang saya miliki terdapat juga fitur dana tunai (Loan on Apps). Fitur yang mirip kita pinjam duit ke bank atau perusahaan pinjol. Namun, sumbernya berasal dari limit kartu yang kita miliki.

Fitur umum yang hampir semua jenis kartu kredit miliki adalah tarik tunai di ATM. Kita bisa mengambil uang tunai secara langsung melalui kartu kredit, tapi dengan biaya tambahan yang tidak sedikit.

Dengan adanya fitur tersebut sudah sangat jelas kalau kartu kredit bisa diartikan sebagai alat untuk berhutang. Nah, kembali lagi ke mindset awal yang sudah saya sampaikan mengenai kartu kredit.

Satu hal pasti, saya apply kartu kredit sudah mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin akan terjadi. Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk apply kartu kredit. Pastikan dulu pola pikirmu berada di jalan yang benar.

Karena jika tidak bijak dalam menggunakan kartu kredit. Sudah pasti saya atau kamu akan tutup lubang, gali lubang sama seperti menggunakan pinjol.

Transaksi Lebih Aman

[GAMBAR]

Semenjak pengetahuan saya mengenai keamanan IT, dan finansial semakin terbuka (meningkat), dengan melihat berbagai kendala sistem keuangan yang bekerja di negara ini. Saya tidak ragu lagi menggunakan kartu kredit.

Asal kamu tahu kartu kredit jauh lebih aman daripada kartu debit. Bukan berarti penggunaan kartu debit itu tidak aman ya! Saya melihat dari sudut pandang ketika terjadinya fraud.

Saya coba jelaskan:

Seseorang yang terkena fraud atau kebobolan di kartu kredit, Bank akan mati-matian berusaha untuk mengejar duitnya. Karena yang dicuri itu adalah uangnya bank.

Misal, kamu memiliki kartu kredit, sialnya kebobolan. Padahal, kamu tidak melakukan transaksi apa pun. Bank, akan kejar siapa malingnya sampai ke ujung dunia, pasti itu!

Tapi, kalau yang dibobol adalah tabungan, atau dalam bahasa awam sering kita sebut kartu debit. Jujur saja bank tetap mengusahakan cari uang yang telah dibobol, tapi tidak semangat-semangat banget nyarinya.

“Kan yang dibobol duitmu, bukan duitku.” Hihihi

Proses penyelesaian masalah jika terjadi fraud atau penyalahgunaan pada kartu kredit benar-benar lebih cepat daripada kartu debit. Pihak bank pasti akan memprioritaskan uang mereka aman dulu daripada uang milik nasabahnya sendiri.

Paham kan maksudnya kenapa kartu kredit jauh lebih unggul? Sekarang ngerti kan kenapa kartu kredit lebih aman? Hihihi

Saat terjadi fraud pada kartu debit, dan menginginkan dana kita kembali dalam waktu 1 hari kerja. Hal itu hampir sangat mustahil. Bahkan prosesnya bisa lebih dari 1 bulan lamanya. Bagi seseorang yang sudah pernah mengalaminya, pasti langsung bisa memahami betapa kesalnya kita kepada pihak bank.

Selain itu, dengan kita memiliki kartu kredit kita tidak perlu bawa banyak uang tunai. Paling banyak ya Rp500rb itu sudah lebih dari cukup. Ingat, hari apes bisa menimpa siapa saja, dan kapan saja.

Transaksi Lebih Mudah dan Cepat*

[GAMBAR]

Hampir 100% transaksi yang saya lakukan dalam kurun waktu 5 tahun ini terakhir ini sudah online berbasis kartu, dompet digital dan nomor rekening (VA). Penggunaan uang tunai hanya untuk keperluan tertentu yang memang belum cocok menggunakan sistem online.

Contoh kasus ketika membeli bahan bakar di SPBU dalam kondisi ramai. Menggunakan uang tunai saat proses pembayaran merupakan keputusan yang bijak, daripada menggunakan metode pembayaran lainnya.

Saya sudah mencobanya sendiri betapa repotnya menggunakan aplikasi (MyPertamina) yang sudah terhubung dengan kartu kredit sebagai metode pembayaran. Sulitnya minta ampun.

Untungnya pada waktu itu tidak ada antrean sama sekali di jalur khusus. Beda cerita kalau saya berada di jalur bahan bakar subsidi. Bisa kenal omel sama pengendara lainnya yang sudah tidak sabar menunggu giliran.

Kenapa saya tidak menggunakan kartu kredit fisik saat di SPBU?

Pertama, saya ingin menguji apakah aplikasi buatan Pertamina itu benar-benar berfungsi dengan baik. Kedua, apakah operatornya itu sudah dilatih menggunakan aplikasi tersebut atau belum.

Mengingat, Pertamina sudah merilis SPBU mana saja yang sudah mendukung pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina. Daftarnya ada di sini.

Jika SPBU sudah mendukung dan operatornya sudah dilatih, tapi menolak menggunakan aplikasi tersebut. Sudah pasti operatornya malas, dan ingin menghindari pembeli seperti saya ini. Fix!

*) Tergantung dengan situasi, dan kondisi aplikasi yang sedang digunakan.

Membangun Riwayat Kredit

[GAMBAR]

Sebelum saya menggunakan kartu kredit seperti sekarang ini. Saya sudah lebih dulu mencoba menggunakan limit paylater. Limit pertama pada saat itu (Agustus 2023) Rp 4.5juta. Jauh lebih besar dari limit kartu kredit yang hanya Rp3 juta saja.

Saya menggunakan maksimal 10% saja dari Rp4.5 juta. Alasan utamanya ya saya tidak butuh limit sebesar itu. Hihihi

Saya sadar sebelum mengenal paylater. Catatan kredit saya masih bersih kinclong, tanpa 1 pun catatan kredit. Apakah itu bagus? Menurut saya pribadi hal itu tergantung konteks dan tujuan masing-masing individu.

Sangat bagus jika memang tidak ingin berurusan dengan kredit, dan bisa menjadi penghalang saat ingin mendapatkan fasilitas kredit.

Intinya saya sedang membangun pondasinya terlebih dulu, terlepas pandangan orang-orang mengenai orang yang anti riba. Ya itu pandangan mereka dan saya tidak perlu ikut campur. Mengingat saya bukan muslim yang taat.

Namun, saya memiliki aturan sendiri yang ketat tentang hal itu. Di mana saya mempelajari celahnya dengan baik. Saya percaya sistem buatan manusia itu pasti ada celah yang bisa dimanfaatkan.

Oleh karena itu, saya tidak pernah telat bayar tagihan paylater. Karena prinsip saya dalam menggunakan fasilitas kredit adalah, mencoba itu lebih baik untuk mendapatkan pengalaman terbaik dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.

Maka dari itu di dalam hati saya sering menertawakan perilaku orang-orang yang sangat bodoh dan ceroboh. Karena tidak menerapkan prinsip kehati-hatian ketika menggunakan fasilitas kredit. Awal mulanya ya karena malas membaca informasi yang sudah tersedia.

Berkat saya menyempatkan waktu membaca informasi. selama lebih dari 6 bulan ini sudah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.

Sayangnya saya tidak sebutkan di sini, karena sifatnya terbatas. Pastinya saya telah melakukan langkah awal untuk membangun riwayat kredit yang sehat dengan baik.

Siapa tahu dengan riwayat kredit yang saya miliki akan berguna satu hari nanti. Jika tidak berguna ya santai saja. Hihihi

Untuk membangun riwayat kredit yang sehat, saya memutuskan untuk menggunakan kartu kredit saja daripada paylater. Karena kita tahu sendiri, kebanyakan paylater hanya bisa digunakan untuk transaksi secara online via aplikasi. Yuhuuu…

Dengan menggunakan kartu kredit, tandanya pihak bank sudah percaya kepada saya untuk menggunakan dana yang sudah disediakan. Tentu faktor keamanan dan kenyamanan berperan penting untuk membangun riwayat kredit yang sehat.

Privilege

[GAMBAR]

Saat ini saya memang belum mendapatkan “privilege” yang dimaksud. Mengingat kartu kredit saya miliki tergolong kelas pemula (entry level). Meskipun begitu di bagian pojok kanan bawah sudah berlabel “VISA PLATINUM.”

Saya menyebutnya “Platinum rasa Silver.” Hihihi

Beda cerita jika saya adalah pemegang kartu kredit “Mandiri World Elite.” Tentu saja saya akan banyak sekali mendapatkan privilege. Silakan baca sendiri melalui tautan yang sudah tersedia.

Karena kartu tersebut tidak sembarang orang bisa memilikinya. Siapa pun yang memilikinya sudah pasti bukan orang miskin atau pemula. Hihihi

Jadi, boleh dong kita memiliki dan menggunakan kartu kredit meskipun kelasnya masih entry level?

Perlu kamu pahami. Saya ini bukan muslim yang taat. Jadi jawabannya saya kembalikan ke ideologi masing-masing pembaca. Kalau kamu, tidak ingin pakai kartu kredit, karena percaya alat itu haram. Ya silakan, tidak masalah.

Tapi paylater jangan lupa dibayar ya. Takutnya kamu lupa dan terkena denda. Hihihi

Pelacakan Pengeluaran Bulanan

[GAMBAR]

Terakhir, alasan memilih kartu kredit adalah karena saya sudah menerapkan mencatat pengeluaran sekecil apa pun. Bahkan sebelum menggunakan kartu kredit saya sudah membangun sistem pelacakan pengeluaran pribadi.

Peran kartu kredit ini akan sangat membantu saya untuk melakukan pelacakan pengeluaran saat dibutuhkan. Semua tagihan rutin dan pengeluaran lainnya sudah menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran, dan setiap akhir periode saya akan mendapatkan lembar tagihan.

Dari lembar tagihan itulah saya akan dibantu. Maka dari itu, laporan arus kas saya jadi lebih rapi dan terkoordinasi dengan baik. Tentu saja, kartu kredit tidak cocok bagi seseorang yang masih suka khilaf. Karena tidak cocok menerapkan pelacakan pengeluaran, teruslah khilaf. Hihihi

Nah itulah 6 alasan memilih kartu kredit sebagai metode pembayaran utama yang bisa kamu pertimbangkan. Poin-poin di atas tentu saja akan saya update sesuai perkembangan dan pengalaman pribadi.

Jadi untuk kamu yang masih proses belajar mengenal kartu kredit. Silakan baca-baca informasi dengan baik, dan jangan malu bertanya.

Sekian dari saya, dan terima kasih!

Salam,

Disclaimer : Semua informasi, dan nama perusahaan yang ditampilkan dalam situs ini, hanya untuk tujuan berbagi pengalaman. Penulis tidak bermaksud merugikan pihak mana pun, dan semua informasi yang dipakai dalam situs ini bukan merupakan rekomendasi. Setiap investasi, pengajuan pinjaman, dan penggunaan kartu kredit terdapat potensi kerugian. Setiap keputusan investasi, pengajuan pinjaman, dan penggunaan kartu kredit bukan tanggung jawab penulis.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *