Impian Harapan dan Kenangan Ada di Antara Kita

fivien luthfia rahmi w dan abdul jalil

Update Terakhir: 23 Oktober 2022 Oleh Abdul Jalil

Impian harapan dan kenangan bersama teman-teman tersimpan dengan rapi dalam sebuah catatan singkat, yaitu catatan akhir sekolah yang sebenarnya.

Catatan akhir sekolah ini adalah salah satu bukti jika aku dan mereka adalah orang yang istimewa. Di ruang kelas XII Ipa 1 adalah menjadi akhir dari catatan belajar selama menjadi seorang siswa namun sebelum itu kami adalah orang-orang mendadak penting.

Kami adalah lulusan ke 21 SMAN 1 Gubug. Kurang lebih tiga tahun lama kami belajar memahami arti kebahagiaan. Tentu kami memiliki arti yang berbeda-beda.

Perempuan cantik bernama Fivien boleh jadi lebih mengerti arti kebahagiaan menjadi seorang Pradana Pi (Ketua Pramuka). Impian yang mungkin saja dulu terpikirkan olehnya dan pada akhirnya jadilah dia seorang Pramuka yang banyak cintai oleh anggotanya.

Dan kedua teman yang memakai kemeja putih (Anwar dan Khasan) bersama dalam satu atap kebahagiaan namun berbeda posisi dalam kebahagiaan. Jika Anwar adalah seorang ketua Rohani Islam (Rohis) di sisi ikhwan (laki-laki).

Maka Khasan adalah seorang yang lebih mengetahui arti kebahagiaan. Menjadi seorang pemegang komando tertinggi di Rohis SMAN 1 Gubug (Ketua Umum). Dua teman ku itu merupakan satu paket kebahagiaan.

Kami Semua Adalah Bagian dari Pemimpin

Abdul Jalil (GN-003), Khasan Bukhori, Khoirul Anwar, dan Fivien Lutfia

Ketiga teman kelas yang dulu menjadi tokoh kebahagiaan di masing-masing atap. Tentu memiliki ciri khas tersendiri begitu pun dengan aku yang dulu adalah seorang OSIS 1. Arti kebahagiaanku adalah bersama dengan mereka memadukan perbedaan dalam satu cinta satu almamater.

Untuk meraih kebahagiaan pastinya ada lelah dan rasa ingin marah kepada sesama, bumbu hidup agar terasa lebih indah ketika sudah melewatinya. Bahkan rasa benci dari mereka yang belum mengerti kami sedang berjuang. Terkadang hinaan terlontar dari mulut ke mulut dan pada akhirnya diketahui oleh kami.

Pasti itu ada hanya saja ketiga temanku itu belum menyadari atau sudah mengetahui akan komentar mereka yang merasa paling bisa meraih kebahagiaan. Jauh sebelum menjadi seorang OSIS 1 aku hidup dalam ancaman ketika banyak orang ingin sekali menjatuhkan, aku terjatuh dan bangkit lagi.

Semua itu pernah aku alami untuk memperjuangkan hak untuk bahagia. Impian harapan aku dan juga mereka akan selalu menjadi kenangan bagi siapa pun yang meneruskan hidup di masing-masing tempat.

Periode yang sibuk memang pada waktu itu (periode 2011/2012). Sibuknya kami bermain di masing-masing tempat menjadi satu hal yang tidak dimiliki kelas lainnya.

Hanya ada satu dan satunya ya di IPA 1. Aku sangat yakin itu bukan suatu kebetulan, karena Sang Maha Pencipta sudah mengatur skenario hidup dengan keindahan alur cerita yang tentu manusia tidak dapat memprediksinya dengan tepat dan akurat.

Inilah hidup impian , harapan dan juga kenangan akan selalu menjadi satu paket kebahagiaan yang tidak mudah untuk dipisahkan walau kalian seorang Guru besar sekalipun. Aku bisa memastikannya untuk kalian yang merasa sanggup untuk memisahkan ketiga hal tersebut menjadi sesuatu yang lain. Coba saja kalau bisa !!!

Artikel ini telah terbit pada tanggal 22 September 2016 05.34 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *