Update Terakhir: 14 Agustus 2022 Oleh Abdul Jalil
Dahulu ketika banyak orang yang bahagia karena menginginkan status bergengsi. Aku hanya berpikir pendek tentang mereka yang saling mencari status itu. Latihan manajemen mahasiswa dasar (LKMMD) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) lumayan banyak peminatnya ya termasuk aku ini.
Dari 11 fakultas yang menyelenggarakan LKMMD tidak semuanya aku berminat untuk mendaftar, dikarenakan masalah persyaratan administrasi yaitu nilai indeks prestasi kumulatif (IPK), di mana kebanyakan memasang batas minimal IPK 2.75-3,00.
Untuk angka tersebut masih belum tersentuh olehku. Dan yang aku ketahui dari sekian banyak fakultas. Hanya ada fakultas ilmu budaya (FIB) dan fakultas hukum (FH) yang tidak memasang batas minimal IPK.
Syarat administrasi aku memenuhi standar tugas pra-LKMMD juga sudah direncanakan. Termasuk foto yang atas. Foto tersebut bagian dari tugas yaitu berfoto dengan ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM). Aku tidak ingat siapa nama mas yang kami ajak berfoto.
Pastinya beliau dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP). Tugas tersebut menjadi bagian dari syarat untuk dapat mengikuti kegiatan LKMMD.
Pada suatu ketika saat mendengar tentang biaya yang akan dikeluarkan pada saat kegiatan. Aku berpikir ulang untuk dapat ikut. Bagiku uang Rp.100.000 itu sangatlah besar [sepertinya lebih dari itu].
Uang sebesar itu bisa menghidupku lebih dari 5 hari. Sedangkan kegiatan tersebut hanya 2 atau 3 hari di hotel. Paling-paling mendengarkan ceramah dari pada aktifis yang gemar demo dan pada orang-orang hebat menurut pandangan mereka.
Dengan senang hati aku mengundurkan diri. Aku masih ada waktu untuk dapat menghabiska uang sebesar itu di tempat lain dan lebih tahan lama. Dari 8 orang hanya setengahnya mungkin melanjutkannya. Kalau aku jelas-jelas mengundurkan diri dengan jalan hidupku sendiri.
Sebenarnya LKMMD ditujukan untuk calon pemimpin untuk suatu organisasi yang akan dijalankannya. Niat awal aku juga sudah berbeda dengan yang lain.
Karena aku hanya ingin bersenang-senang. Terlebih juga di himpunan jurusan akan tidak melanjutkannya untuk satu tahun kedepan.
Karena sudah terlanjur patah hati dengan mereka yang mencoba menempatkanku untuk menjadi kepala bidang di himpunan jurusanku. Bagi mereka aku terlalu baik atau kebalikannya.
Tapi ya sudah, ini hanya sebuah catatan kehidupan. Selagi aku masih sempat mencatat hari demi hari. Aku berusaha untuk tetap konsisten dengan catatanku ini. Tidak ada sebab yang lebih indah daripada aku ingin meninggalkan sesuatu sebelum pergi. Karena inilah aku…..
Artikel ini telah terbit pada tanggal 14 Juni 2016 04.59 WIB
Salam,