Pengertian Reksadana: Investasi Mudah, Murah dan Cuan

Update Terakhir: 14 Agustus 2022 Oleh Abdul Jalil

Pengertian Reksadana adalah instrumen investasi yang menghimpun dana dari masyarakat untuk di tempatkan dalam sebuah “Portofolio Efek” oleh pengelola dana investasi yang bernama “Manajer Investasi“.

Investasi Reksadana paling banyak direkomendasikan oleh pakar perencana keuangan. Sebelum tahun 2019 Reksadana hanya sedikit masyarakat yang mengenalnya.

Salah satu faktor sebabnya adalah minimnya literasi masyarakat mengenai soal investasi di Reksadana. Bagi masyarakat yang ingin investasi sebaiknya membaca dan juga memahami segala risiko yang ada.

Jika penjelasan dari artikel ini sangat jelas dan bermanfaat saya sangat bersyukur sekali. Sehingga, Kamu atau masyarakat luas paham mengenai produk investasi Reksadana dan bersedia menaruh dananya ke produk tersebut.

Pengertian Investasi

pengertian reksadana
Yuk Berinvestasi

Sebagai permulaan saya ingin membahas mengenai pengertian investasi. Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai investasi Reksadana lebih rinci. Sebenarnya pengertian dari investasi merupakan bagian dari mengumpulkan/menyisihkan uang untuk disimpan dengan cara menempatkan pada salah satu instrumen keuangan.

Tujuan investasi itu untuk mencapai imbal hasil atau rencana keuangan yang sesuai tujuan awal berinvestasi. Contoh seperti dana pensiun, dana pendidikan, bahkan dana darurat juga bisa.

Pengertian Reksadana

Reksadana merupakan sebuah wadah yang untuk menghimpun dana dari masyarakat. Kemudian dana tersebut di investasikan oleh Manajer Investasi dalam sebuah Portofolio Efek.

Pengertian dari Portofolio Efek adalah kumpulan dari beberapa efek seperti saham, surat berharga, deposito, obligasi dan juga produk investasi lainnya. Sehingga Reksadana itu menempatkan investasi sekaligus sebagai bukti kekayaannya.

Manager Investasi wajib melakukan pembagian dana investasi Reksadana ke dalam berbagai instrumen yang tersedia, karena investasi itu tidak boleh terkonsentrasi pada satu tempat. Contoh kasus seperti Reksa dana pasar uang. Dana harus di investasikan berbagai jenis produk keuangan seperti deposito, surat utang jangka pendek dan lainnya.

Istilah Manajer Investasi mungkin masih terkesan asing bagi masyarakat umum. Pengertian dari Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola sebuah Portofolio Efek menurut kebijakan investasi yang sudah di sepakati.

Manajer Investasi juga bertanggung jawab atas kinerja dari Reksadana. Contoh seperti seorang manajer investasi mengambil sebuah keputusan dana investor akan menginvestasikan ke dalam deposito, obligasi atau saham. Membeli, menjual atau bahkan mempertahankannya juga menjadi salah satu tugas seorang Manajer Investasi.

Investor membayar jasa Manajer Investasi atas Reksadana kelolaan. Manajer Investasi harus memiliki kualifikasi minimum sesuai dengan kebijakan dari regulator. Mengingat Manajer Investasi memiliki peranan sangat strategis dalam mengelola dana dari investor.

Tugas dari Manajer Investasi lainnya adalah membuat dokumen yang bernama prospektus. Di dalam prospektus menjelaskan hal-hal yang penting yaitu kebijakan investasi, legalitas dari perusahaan pendukung lain seperti akuntan, badan hukum, dan bank kustodian.

Setelah Manajer telah membuat sebuah prospektus, kemudian menawarkan kepada calon investor. Sebagai calon investor sebelum memutuskan untuk investasi wajib membaca prospektus dari produk Reksadana.

Mekanisme Dari Produk Reksadana

Memahami berbagai produk Reksadana menjadi salah hal yang penting untuk investor. Dalam memilih Produk Reksadana harus sesuai dengan tujuan keuangan dan tentunya cocok. Jika tidak hal itu seperti hal yang sia-sia saja alias membuang waktu terbaik.

Investasi Reksadana yang umum ada di pasaran seperti pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.

  • Reksadana Pasar Uang

Pengertian Reksadana Pasar Uang merupakan salah satu jenis investasi tergolong likuid karena hampir 100 % alokasi dana ke instrumen keuangan seperti deposito atau obligasi yang masa jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Keunggulan dari Reksadana pasar uang antara lain:

  • Minim resiko kehilangan nilai dari unit Reksadana.
  • Investasi minimal Rp 10.000 (Tokped, Tanamduit, dll)
  • Cocok untuk invesitasi jangka pendek biasanya < 1 tahun
  • Imbal hasil yang relatif stabil dan biasanya lebih tinggi dari deposito.
  • Tidak ada biaya tambahan ketika membeli atau menjual unit Reksadana.
  • Likuid atau mudah dicairkan, umumnya T+2 (2 hari bursa pasar modal setelah instruksi pencairan).

Pengertian dari Reksadana pendapatan tetap adalah jenis Reksadana yang sebagian besar > 80 % alokasi dana berada di produk efek utang seperti obligasi atau surat utang yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun.

Keunggulan dari Reksadana pendapatan tetap antara lain:

  • Nilai atau harga unit cenderung fluktuatif.
  • Memiliki resiko yang lebih besar dari Reksadana pasar uang.
  • Invesitasi minimal Rp 10.000 (Tanamduit, bibit, dan Ajaib)
  • Cocok untuk invesitasi jangka menengah 1-3 tahun.
  • Imbal hasil umumnya lebih tinggi dari deposito dan Reksadana pasar uang berkisar > 8 % per tahun.

Pengertian Reksadana Saham merupakan jenis Reksadana yang alokasi dana dari investor sebagian besar di investasikan ke saham. Jenis Reksadana yang bertipe agresif memiliki imbal hasil tinggi dan juga resikonya yang tinggi pula.

Keunggulan Reksadana Saham:

  • Imbal hasil yang lebih tinggi umumnya> 20 % per tahun, bahkan bisa mencapai 50 % per tahun jika Manajer Investasi pandai mengelola dana investor.
  • Cocok untuk investasi jangka panjang > 5 tahun.

Sedangkan, Reksadana Campuran merupakan gabungan jenis Reksadana dengan alokasi maksimal 79 % ke masing-masing instrumen investasi.

Keunggulan Reksadana Campuran:

  • Imbal hasil yang lebih besar dari pendapatan tetap
  • Investasi sudah terdiversifikasi.
  • Relatif lebih aman.
  • Cocok untuk investasi jangka menengah 3-5 tahun.

Profil Resiko Reksadana

Profil resiko Reksadana merupakan sebuah gambaran dari tingkat resiko yang investor sanggup menanggung dalam berinvestasi di Reksadana. Sebagai investor harus mengetahui profil resiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Oleh karena itu, mengetahui profil resiko memiliki tujuan untuk meminimalkan terjadinya kerugian yang tidak terduga dan sebagai acuan harus berinvestasi pada Reksadana jenis apa saja.

Secara umum, profil resiko reksadana bisa dibentuk dalam 3 jenis, yaitu konservatif, moderat dan agresif.

  • Konservatif menginvestasikan sebagaian besar dana di Reksadana Pasar Uang.
  • Moderat menginvestasikan dana di Reksadana Pendapatan Tetap atau Campuran.
  • Agresif menginvestasikan sebagian besar dana di Reksadana Saham.

Menentukan profil resiko dengan cara menjawab serangkaian pertanyaan atau kuesioner sederhana. Umumnya perusahaan penyedia / agen penjual Reksadana akan memberikannya pada saat membuat akun.

Baca juga:

Laporan Investasi Reksadana

Investasi Reksadana perlu memahami dan membaca adalah beberapa laporan penting yang membahas seputar kinerja dan operasional Reksadana, antara lain:

  1. Prospektus Reksadana
  2. Laporan Keuangan dan Tahunan (Annual Report)
  3. Fund Fact-Sheet
  • Prospektus Reksadana

Prospektus merupakan penyataan atau informasi tertulis yang berguna untuk Penawaran Umum Reksadana dengan tujuan investor membeli Unit Penyertaan pada Reksadana. Kecuali, pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan OJK bukan sebagai Prospektus.

Prospektus menjabarkan berbagai hal tentang instrumen investasi yang penting di Reksadana. Oleh karena itu sebagai calon investor wajib membacanya terlebih dahulu.

  • Laporan Keuangan dan Tahunan

Manajer Investasi dana investor harus membuat Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan. Kantor Akuntan Publik sebagai tempat wajib untuk audit laporan keuangan dari Manajer Investasi sesuai peraturan OJK.

  • Fund Fact-Sheet

Manajer Investasi yang mengelola dana investor wajib setiap bulan merilis Fund Fact Sheet Reksadana untuk pemegang unit atau calon investor.

Fund Fact Sheet merupakan laporan yang menunjukkan kinerja Reksadana setiap bulannya. Baik itu alokasi dana investasi, biaya Reksadana dan hal – hal penting lainnya.

Sebagai informasi tambahan mengenai biaya yang ada di Reksadana. Untuk semua biaya pembelian dan penjualan unit Reksadana umumnya gratis. Namun, investor mungkin akan membayar biaya administrasi dari bank kustodian ke rekening pribadi ketika melakukan penarikan.

Perbedaan Investasi di Reksadana Vs Deposito

Perbedaan antara Reksadana (pasar uang) vs Depsito, mulai dari jenis dan sifat instrumennya hingga resikonya. Reksadana merupakan produk investasi sedangkan Deposito merupakan produk perbankan.

1. Keuntungan 

Mengenai keuntungan imbal hasil produk Reksadana berasal dari pertumbuhan nilai aset dalam portofolio deposito mendapatkannya dari bunga, Sedangkan, deposito mendapatkan keuntungan dari bunga bank.

2. Pajak

Reksadana bukan objek pajak, maka dari itu keuntungan tidak akan terpotong. sementara keuntungan (bunga) deposito akan terpotong pajak sebesar 20 %.

3. Likuiditas 

Reksadana khususnya pasar uang tergolong likuid karena dapat menjual unit kapan saja dengan proses paling lambat 7 hari kerja (T+7). Menurut pengalaman pribadi dana masuk ke rekening umumnya 2 hari kerja. Untuk deposito tidak bisa menarik uang lebih awal, kecuali nasabah bersedia membayar uang penalti.

4. Modal Awal

Untuk masyarakat umum dengan modal terbatas, dapat membeli unit Reksadana minimal Rp 10.000 (Tokped, Tanamduit, Bibit, dan Ajaib). Besar atau kecil keuntungan yang akan investor dapatkan, sesuai dengan modal awan dan lanjutannya. Oleh karena itu, investor harus memiliki strategi dalam berinvestasi.

Namun, untuk deposito bank biasanya bisa dimulai dengan saldo Rp 5-10 (juta). Dengan batasan modal minimum yang seperti itu, belum tentu masyarakat akan mendapatkan bunga (rate) yang tinggi seperti nasabah dengan modal lebih besar.

5. Risiko

Untuk informasi ini wajib di pahami oleh masyarakat jika risiko deposito adalah bunga bisa turun bila suku bunga acuan bank turun. Akan tetapi simpanan deposito dengan nilai hingga Rp 2 miliar yang sudah sesuai dengan bunga acuan ada jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Reksadana memiliki risiko perubahan nilai aktiva bersih (NAB) tergantung kondisi pasar yang sedang terjadi. Sebagai produk investasi, Reksadana tidak ada jaminan dari LPS melainkan ada pengawasan dari oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Simulasi Investasi 

Dengan berbagai perbedaan tersebut, ada simulasi untuk membandingkan lebih rinci keuntungan antara Reksadana Pasar Uang dan Deposito. Nah, simulasi ini bersumber dari situs Bareksa.com 

Jika Kamu memiliki uang Rp 20 juta, bagaimana hasilnya bila menaruhnya di Reksadana Pasar Uang dan juga Deposito dalam setahun? Masing-masing dana setoran awal senilai Rp 10 juta. Seperti inilah hasil perbandingan dari keduanya.

Asumsi jika imbal hasil Reksadana pasar uang rata-rata pada aplikasi agen penjual unit Reksadana (Bareksa, Tanamduit, Bibit, dan Ajaib) sebesar 6,68 % per tahun. Sedangkan asumsi bunga Deposito menggunakan “bunga” salah satu bank BUMN dengan saldo kurang dari Rp 100 juta yaitu sebesar 3,5 per tahun dalam jangka 12 bulan.

ParameterReksadana Pasar UangDeposito
ModalRp 10.000.000Rp 10.000.000
Bunga/Imbal Hasil6,68%3,50%
Keuntungan/tahunRp 668.000Rp 350.000
PajakRp 0Rp 70.000
Hasil InvestasiRp 10.668.000Rp10.280.000
Sumber: Bareksa

Seperti terlihat pada tabel di atas, dengan modal/saldo yang sama, menaruh uang di Reksadana pasar uang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada dengan deposito. 

Namun perlu menjadi perhatian untuk pembaca, simulasi di atas hanyalah ilustrasi berdasarkan kinerja masa lalu. Karena ke depannya hasil bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung keadaan pasar. 

Semoga informasi mulai dari pengertian Reksadana, mekanismenya itu bagaimana, resiko hingga simulasi perbandingan keuntungan dapat bermanfaat untuk calon investor baru.

Referensi artikel:

  • https://www.bareksa.com/berita/belajar-investasi/2020-11-04/taruh-rp10-juta-di-deposito-dan-reksadana-mana-lebih-untung
  • https://duwitmu.com/reksadana/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/

Salam Dariku,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *