Update Terakhir: 20 Agustus 2023 Oleh Abdul Jalil
Kediri, 16 Agustus 2023 – Hari ini saya melakukan perjalanan darurat ke Kediri untuk melayat, setelah mendapatkan kabar duka. Sebuah kabar cukup mengejutkan bagi saya, seseorang yang dulu saya sangat hormati ketika di Kediri dulu.
Tanpa pikir lama-lama saya mempersiapkan diri dan motor untuk perjalanan jauh. Jika lancar, sekitar 6 jam motoran sampai lokasi. Saya berangkat sekitar pukul 3 sore, dan berhenti dulu sementara di Blora untuk istirahat.
Ceritanya saya ingin mengajak teman, dan sejatinya ia sudah menyanggupinya. Namun, nasib berkata lain malam hari ia sangat sibuk dengan beberapa agenda.
Sekitar dua jam perjalanan sempat tertunda, pada akhirnya pukul setengah sembilan memutuskan untuk berangkat sendiri melewati jalanan yang sangat sepi.
Saya membuang perasaan takut jauh-jauh ketika melewati jalanan tanpa penerangan di tengah hutan. Sebisa mungkin sebelum pukul 12 malam harus sampai di Kediri.
Namun, di tengah-tengah perjalanan, bahan bakar menipis dan banyak SPBU sudah tutup mulai dari Cepu, Bojonegoro, Ngawi, sampai di pinggiran Madiun.
Secara otomatis saya harus mengatur kecepatan agar tidak kehabisan bahan bakar di perjalanan. Untungnya, motor saya sangat bisa diandalkan kalau urusan bahan bakar. Motor Supra memang terkenal irit, dan batoknya yang gampang geter. Hihihi
Alhamdulillah, ketika sudah sampai di Caruban, ada SPBU yang masih buka, dan langsung isi penuh Pertamax. Tidak lupa saya juga harus memastikan orang yang di sana masih membalas pesan darurat.
Dalam pikir saya, mereka pasti sangat sibuk dan malam harinya sangat kelelahan. Karena sudah cukup hafal kondisi jalanan setelah wilayah Caruban meskipun sudah lebih dari 2 tahun tidak berkunjung.
Saya memacu motor sampai menyentuh limit kecepatan. Angin kencang, dan udara dingin menjadi tantangan yang saya harus lewati. Meskipun saya sudah memakai pakaian rapat, tetap saja udara dingin masih terasa.
Tepat, pukul setengah satu pagi (dini hari) akhirnya saya sampai juga di rumahnya Imam. Lebih cepat sekitar 7 menit dari jadwal yang seharusnya.
Orang-orang rumah sih sudah tidur duluan (seperti prakiraan saya), Meskipun begitu, masih ada adiknya yang membukakan pintu rumah, dan membuatkan saya kopi panas.
Pagi hari saya dan teman-teman lainnya akan rumah duka sekitar pukul 9 pagi. Untuk saat ini saya ingin istirahat terlebih dulu, dan memulihkan tenaga.
Catatan ini masih berlanjut di hari berikutnya 17 Agustus 2023.
Daily Life 2023 #228
Salam,