Mengarang Skenario Sebelum Tidur

mengarang skenario sebelum tidur

Update Terakhir: 6 Desember 2022 Oleh Abdul Jalil

Sejak mengenal cinta dan kasih sayang, aku merasa hari-hari semakin berwarna dan penuh dengan tantangan di masa depan. Hampir tidak bisa menebak secara pasti apa yang akan terjadi. Karena yang bisa aku lakukan hanya mengarang skenario sebelum tidur.

Jika ngomongin skenario, hanya Tuhan yang pasti memiliki skenario terbaik untuk setiap manusia. Namun, aku suka sekali membuat skenario tentangku dan dirinya. Beberapa skenario bahkan sudah aku tulis di blog ini.

Jika aku diberikan kesempatan untuk membuat skenario sebelum tidur. Maka aku akan membuat skenario yang tidak akan pernah ada kebencian di dunia ini. Selebihnya hanya kebahagiaan, cinta, dan kasih sayang.

Selain itu aku juga ingin bertanya kepada wanita yang aku cintai saat ini.

Haruna, bolehkan aku membuat salah satu skenario terbaik tentang kita?

Jadi cerita singkatnya seperti ini:

Hari Minggu yang cerah, kita duduk berdua di bawah pohon yang rindang bersama anak-anak yang sedang asyik bermain. Menikmati secangkir kopi dan kue kering buatanmu.

Sambil berbisik-bisik, kau bertanya kepadaku “Mas, kenapa dulu tidak ingin mencari wanita lain, sedangkan aku dulu sering sekali mengecewakanmu? Bahkan lebih dari satu dekade. Sekarang aku adalah istrimu dan ibu dari anak-anak kita. Apakah masih ada penyesalan?

Sayangku, ketika aku mencoba mencari wanita lain. Sedangkan aku masih mencintaimu saat kau tidak peduli denganku. Aku selalu gagal dan teringat istriku yang cantik ini. Hal itu selalu terjadi dan terjadi setiap kali aku mencoba. Satu-satunya penyesalan adalah, harusnya aku datang lebih dulu dan kau tidak perlu merasakan rasa sakit. Jika kau masih mengingatnya Ucapku

Skenario di atas hanya cerita singkat bisa aku tulis. Sisanya, kita hanya harus merealisasikannya. Membayangkan setiap malam aku mengarang skenario sebelum tidur saat tidak ada pemeran utamanya di kehidupan nyata. Rasanya seperti ada yang kurang.

Skenario akan lebih bagus dan terlihat keren kalau kita menjadi pemeran utamanya. Mencintaimu adalah takdir dan menyayangimu adalah kewajiban bagiku. Sampai waktunya tiba, kita akan melanjutnya kisah berikutnya.

Haruna, aku sayang padamu!

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *