Prioritas Saya Adalah Mencintai Haruna

prioritas saya adalah haruna

Update Terakhir: 9 April 2022 Oleh Abdul Jalil

Sudah lama sekali saya tidak menulis sesuatu yang membuat hati semakin bahagia. Sudah seperempat abad usia saya saat ini. Oleh karena itu, prioritas saya adalah mencintai Haruna. Wanita misterius yang selama ini tidak sedikit orang penasaran dengan keberadaannya.

Nge-blog di sini rasanya nyaman saja bercerita tentang masa lalu, masa sekarang dan masa mendatang jika itu berkaitan dengan Haruna. Jika bercerita dengan orang lain, terkadang teman bisa bersikap sangat brengsek seperti halnya mengambil kesempatan untuk menikung.

Saya percaya Haruna sedang baik-baik saja dan menikmati suasana yang begitu sangat hangat bersama keluarga. Begitu juga dengan saya yang sedang bahagia karena memikirkannya. Sekarang, saya tidak memiliki alasan untuk bersedih.

Untuk seseorang yang pernah saya sayangi meskipun sekarang bersama laki-laki lain. Saya akan selalu mengelilinginya dengan kasih dan berdoa untuk kebahagiaannya sampai kapan pun. Karena mereka pernah menjadi bagian dari kehidupan saya.

Haruna, jika kau membaca catatan ini satu hari nanti. . .

Saya ingin melihat seorang wanita yang cantik mengenakan gaun berwarna putih dan duduk bersebelahan dalam satu ikatan suci. Malam pertama kita akan habiskan bercerita dan saling memadu kasih, meskipun itu akan sangat melelahkan.

Merancang impian bersama-sama akan terasa menyenangkan daripada harus memikirkan sendiri-sendiri. Jika anak pertama kita lahir pastinya saya akan menjadi seorang bapak dan kau akan menjadi seorang ibu. Semuanya akan baik-baik saja.

Saat ini kita sedang berjuang bersama, jangan berhenti berdoa dan berusaha agar kita dapat segera bertemu dan mewujudkan impian pertama kita “menikah”, selebihnya kita bicarakan bersama-sama.

Sepertinya saya cukupkan catatan tentang prioritas mencintai Haruna, semoga lain kesempatan saya bisa kembali . . .

Salam Dariku,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *