Liburan Singkat Ke Umbul Besuki Klaten

cerita umbul besuki klaten

Update Terakhir: 21 Juli 2022 Oleh Abdul Jalil

Liburan akan terasa nikmat jika kalian memiliki pekerjaan impian. Kalimat pembuka untuk catatan ini, saya hanya ingin menulisnya saja. Akhirnya saya bisa menikmati liburan singkat bersama teman-teman ke Umbul Besuki Klaten.

Sebagian besar waktu saya habiskan di rumah saja mengerjakan sesuatu yang agak membosankan. Saya memang butuh asupan kehidupan luar rumah yang menyenangkan. Salah satu teman mengajak saya untuk berlibur ke Klaten, salah satunya adalah ke rumah Novi.

Lalu bagaimana saya dan teman-teman lainnya bisa sampai ke Umbul Besuki? Tenang saja, saya akan menceritakannya untuk kalian. Itu pun kalau ada yang membaca. Hehehe

Hari Minggu pagi 03 Juli 2022 sebelum perjalanan ke Klaten. Kami menyempatkan sarapan dulu di warung kaki lima pinggir jalan langganan teman-teman Racana (orang-orang lama). Lumayan dapat traktiran dari Mas Kun. Hehehe

Setelah sarapan, rombongan dari Pleburan langsung gas pol menuju Tembalang kumpul sebentar sekalian isi BBM. Total ada 8 orang dengan 4 motor, ketika semua sudah berkumpul. Tidak perlu menunggu lama langsung berangkat menuju Umbul Besuki, eh salah maksudnya rumah Novi.

Perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam melalui Boyolali. Kalau tidak ada drama nyari titik lokasi rumah Novi mungkin akan lebih cepat dari prakiraan awal. Pada akhirnya kami semua sampai juga di rumah Novi.

Kami istirahat sebentar di rumah Novi dan menikmati mie ayam dari tuan rumah. Mie ayam rasanya enak sekali kalau perut lagi lapar. Perut kenyang hati pun jadi senang. Hehehe

Setelah energi sudah terkumpul penuh dan selesai Salat Dzuhur, kami semua memutuskan untuk berangkat menuju ke Umbul Ponggok. Namun, ketika sampai di sana. Suasana sangat ramai banget, maklum karena hari Minggu.

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke lokasi lainnya yaitu Umbul Besuki. Suasana ramai tapi cocoklah untuk orang-orang seperti kami menikmati liburan singkat.

Menikmati Suasana Umbul Besuki

Airnya sangat dingin tapi menyegarkan dan bening banget. Tapi sayang saya tidak membawa kacamata renang. Kalau pun saya membawanya tetap saja tidak berguna. Hehehe

liburan singkat ke umbul besuki bersama teman-teman
Menahan Dingin

Saya tidak begitu pandai berenang, bahkan sempat terpeleset dan akhirnya minum air kolam secara tiba-tiba. Segar sih tapi kalo sampai masuk hitung itu menyiksa banget. Meskipun ada pelampung saya tidak begitu menyukainya.

Di Umbul Besuki menyediakan 3 lokasi penampungan air. Untuk lokasi pilihan kami itu kolam bersih dari daun-daun berjatuhkan. Kedalaman kolam juga tidak melebihi 150 cm (kira-kira segitu). Jadi, masih aman untuk cewek.

Saya berenang ya gitu-gitu aja, tidak sampai bikin badan capek. Hanya saja perut isinya air kolam. Entah ada kandungan pipis orang lain atau tidak, yang pasti di perut rasanya tidak enak meskipun segar di mulut.

Tidak lupa juga saya membawa Milo Si Bebek untuk ikut menikmati segarnya air di Umbul Besuki. Untuk pertama kalinya Milo benar-benar mendalami perannya sebagai seekor bebek di atas air.

Sekitar kurang lebih 2 jam kami berenang, akhirnya kami mentas juga dari kolam dan segera ganti baju. Rasanya sudah dingin banget dan ingin menikmati sesuatu yang hangat-hangat.

Di lokasi Umbul Besuki juga menyediakan menu makanan dan minuman. Teh panas dan gorengan tempe mendoan adalah menu penunda lapar setelah beberapa jam berendam di kolam.

Kebersamaan kami semua harus berakhir setelah selesai Ashar memutuskan untuk berpamitan dengan Novi dan keluarganya. Lain kesempatan mungkin saya akan kembali lagi dengan Istri dan anak-anak. Hehehe

Kami semua pulang sampai Semarang malam hari, karena menunggu hujan reda juga (minimal gak lebat banget). Untuk saya sendiri sampai di rumah sekitar jam 9 malam. Rasanya sangat melelahkan, saya bergegas untuk mandi dan segera tidur.

Cukup itu saja catatan tentang liburan singkat saya ke Umbul Besuki Klaten. Kalo catatan ini jelek ya harap maklum yaa. Karena saya buatnya tidak langsung selesai satu waktu. Hehehe

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *