Mengisi Waktu Luang Untuk Menghibur Hati

Update Terakhir: 21 Maret 2023 Oleh Abdul Jalil

Semarang, 18 Maret 2023. Pagi hari yang cerah suasana hati tiba-tiba ingin mengatakan “saya harus mempersiapkan untuk pergi ke suatu tempat”. Tidak ada kesibukan yang berarti, saya akhirnya membuka laptop untuk memeriksa pekerjaan (hobi).

Saya melakukannya karena beberapa hari yang lalu ada hal yang sangat menyebalkan. Untung saja saya cukup sabar dan tidak gegabah dalam melakukan perbaikan. Setelah itu, mempersiapkan motor karena jam dua siang saya langsung tarik gas penuh menuju ke Tembalang.

Ke Tembalang dulu karena, saya harus menjemput teman. Hanya perlu waktu satu jam saja untuk sampai di lokasi, meskipun ada perbaikan jalan di daerah Demak. Macet hanya sementara saya tidak mengeluh, namun apa yang sudah terjadi sudah lebih dari cukup untuk mengatakan “bangsat” karena jalanan rusak parah!

Sesampainya di Tembalang, saya harus menunggu dulu sebentar dan akhirnya ketemu juga dengan cowok yang bernama Panji. Dia yang pernah ke lokasi acara perkemahan di Tinjomoyo, tanpa menggunakan panduan Google Maps langsung saja menuju ke lokasi.

Saya kira di pendalaman kota Semarang semua jalanan sudah dalam kondisi bagus, ternyata tidak! Melewati jalan yang rusak karena ada bekas pergerakan tanah (longsor), saya hampir saja tergelincir. Beberapa titik menurut saya memang sangat berbahaya. tidak disarankan untuk pemula ketika ingin melewatinya.

Ketika sampai di lokasi acara, saya akhirnya bisa bernafas dengan lega. Suasana sore begitu indah untuk saya nikmati sendirian. Karena sebagian besar orang-orang tidak berada di lokasi alias masih di luar lingkungan perkemahan.

Tanpa pikir panjang, saya langsung menuju ke tempat panitia beristirahat. Saya melihatnya begitu sangat berantakan dan tidak ada satu pun yang membawa tikar untuk alas leyeh-leyeh. Sangat menyedihkan sekali saya rasakan.

Hanya beberapa orang saja yang saya kenal dan langsung menghampirinya untuk menyapanya. Mereka tampak asing asing satu sama lain, dan belum memiliki jiwa untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Egoisme memang sahabat mereka sendiri, sebagai orang yang pernah bersinggungan langsung dengan hal itu. Saya tidak perlu mengataka apa pun.

Saya datang ketika ada waktu luang, siapa tahu hari ini hati sedikit terhibur dengan senyum-senyum mereka yang tampak penuh kepalsuan. Sesekali saya masih menemukan sosok orang yang benar-benar tulus memberikan ekspresi kebahagiaannya.

Melewati Malam Minggu

Malam telah tiba, beberapa orang sedang sibuk mempersiapkan acara makan malam bersama dan adat khas anggota Racana Diponegoro (Ultah KBRD). Ya, saya datang di acara Pramuka yaitu penerimaan anggota baru. Mohon maaf kalau sejak awal saya memang tidak ingin menyebutkannya. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membaca sampai bagian ini.

Acara ultah KBRD merupakan salah satu momen untuk saling mengakrabkan. Setelah lelah berkegiatan, sesekali meluangkan untuk menebar kebahagiaan antar sesama. Waktu saya sudah lama berakhir, duduk di pojokkan dan melihat mereka saling bercanda.

Senyum Di Pojokkan

Kalau lagi kumpul bisa terlihat ramai, bahkan di dalam ruangan hanya ada satu kipas angin. Rasanya gerah sekali dan saya sendiri hampir kesulitan untuk menghirup udara segar. Kebutuhan Oksigen memang lebih banyak dari pada manusia di sekitar saya.

Walau pun seperti itu, saya masih bisa terlihat baik-baik saja dan tersenyum. Lihat saja wajah saya yang hampir berubah warna menjadi merah terang. Pokoknya setelah piring di belakang saya sudah berpindah tempat, saya juga ingin berpindah tempat.

Melihat adik-adik saya saling berbagi kebahagiaan, dalam hati saya juga ikut serta merasakannya. Hal itu sedikit mengobati rasa sepi di dalam hati. Tidak perlu hal mewah untuk orang seperti saya. Hihihi

Salam Jari Kelingking Untuk Leilga Sa’ieda Firrizqi

Tahun lalu tepatnya di bulan Oktober, saya memberikan piring ke salah satu anggota. Pada hari ini, giliran saya yang menerima piring dari calon anggota dan memberikannya balik hadiah untuknya. Awalnya saya tidak kenal Dia itu siapa. Ketika menulis catatan ini, saya coba tanya-tanya ke anggota lain.

Saya tulis deh nama lengkapnya biar mudah untuk mengingatnya dan sekaligus memasukkan namanya dalam album My Life Story. Dia adalah salah satu orang yang beruntung karena namanya akan tetap abadi sampai kapan pun itu.

Setelah menerima piring darinya, saya memilih keluar ruangan untuk bisa menikmati makan malam dengan nyaman. Kali ini saya ikut mengomentari tekstur nasinya masih layak bisa dinikmati, tidak seperti nasi tahun lalu.

Lanjut menceritakan hal lainnya yang tidak berkaitan dengan acara pramuka. Saya mencoba menghibur diri bersama teman-teman lainnya di dalam ruang panitia, sekedar bertukar cerita. Saya tidak ingin menikmati acara api unggun.

Untuk menulis catatan hari ini pun, belum tentu bisa selesai dalam waktu satu jam saja. Oleh karena itu, saya memilih untuk menghabiskan waktu malam minggu menulis sambil berbincang-bincang dengan teman lama.

Saya mungkin akan berhenti ketika sudah merasakan ngantuk atau capek. Namun, sampai waktu akan berganti pun. Saya belum merasakannya dan masih asyik ngobrol dengan adik-adik lain sekedar untuk berbagi pengalaman.

Kebetulan banget, malam ini saya bertemu dengan anggota dari jurusan Fisika. Ya rasanya seperti sedang bernostalgia. Mendengarkan mereka (Devinta dan Erika) menceritakan berbagai permasalahan ketika mengikuti kegiatan kaderisasi.

Bagi saya yang sudah melewati masa-masa itu, saya cukup bersyukur tidak mengalami hal yang mereka jalani. Karena perbedaan zaman, saya tidak ingin banyak berkomentar.

Catatan hari ini saya cukupkan dulu ya, bersambung di hari berikutnya saja biar saya tidak kehabisan kata-kata. Sekian dan terima kasih!

Daily Life 2023 #77

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *