Update Terakhir: 30 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil
Haruna, kekasih ku dalam diam. Aku ingin berkata tentang hari ini langit yang kelabu. Satu kata lagi untuk dipertahankan meneriakkan nama mu dalam derasnya hujan di sore hari tadi.
Kekasih, sampai kapan pun aku ingin setia, hadir untuk selalu mengingatkan kesempatan dan cita-cita. Sejujurnya rindu hanyalah sebagian rasa kasih sayang dalam urutan huruf yang dirangkai menjadi untaikan kata.
Maafkan diriku yang tak sanggup untuk berhenti menjadi kekasih yang sejati. Kau diam memberikan ketulusan hati dan kepercayaan tentang hari dimana aku tidak akan pergi.
Baca juga: Satu Hari Nanti Bersama Haruna
Haruna, kekasih ku dalam diam dan kegelapan malam nan sunyi. Aku tak pernah menyadari jika kegelapan dapat menjadikan ku lebih percaya untuk berjalan di dunia ini tanpa ragu.
Kekasih, harusnya aku mengingatnya sedikit rasa kasih sayang dan kata cinta dalam diam mu begitu sangat sakral sekali, namun ini semua adalah masih ilusi ruang waktu tentang kesempatan untuk mengulang dan memperbaikinya.
Baca juga: Puisi Pita Biru Untuk Haruna
Mungkin ini jalan kehidupan ku yang harus dilewati dengan susah payah. Jika paten karena menemukan sesuatu, maka menemukan mu adalah bagian dari paten ku.
Tentu, kau harus tetap menyala meskipun gelap nan sunyi. Karna tujuan ku adalah diri mu,
“Untuk Haruna”
Salam,

