Membuat Rekening Baru: Bank Syariah Indonesia

Bank Syariah Indonesia

Update Terakhir: 30 Mei 2021 Oleh Abdul Jalil

Aku memiliki alasan tersendiri mengapa membuat rekening baru lagi untuk kesekian kalinya. Semuanya akan aku ceritakan di catatan ini. Jadi, kalau kamu ingin tau ya silahkan baca sampai selesai. Semisal tidak juga aku tetep biasa saja. Hihihi

Sebelumnya, halo apakah kabar kamu yang sedang membaca catatan ini. Semoga kamu dalam keadaan sehat ya, sepertinya lama banget ya aku tidak update catatan di blog. Maklum hari-hariku semakin sibuk dengan segala aktifitas kehidupan.

Sekedar informasi awal kalau aku ini memiliki nomor rekening bank > 2. Semuanya aku gunakan sesuai fungsinya baik untuk keperluan sehari-hari atau investasi. Aku memang memiliki banyak rekening bank, tapi tidak takut kena biaya admin bulanan tiap nomor rekening.

Aku sendiri merupakan salah satu orang yang beruntung mendapatkan fasilitas perbankan yang berbeda dari nasabah lainnya, istimewa pake banget. Padahal yang aku gunakan itu bukan jenis bank syariah lho.

Tiap bulan aku hanya mengeluarkan uang < 10rb untuk membayar biaya admin bank. Aku menyakini kalau memiliki rekening bank konvensional > 2 biaya admin yang perlu kamu keluarkan pastinya > 10rb.

Kesan Pertama Masuk Bank Syariah

Aku memang baru pertama kali mendatangi kantor bank syariah seumur hidupku. Kesan pertama yang aku rasakan adalah nuansanya berbeda (lebih islami). Saat pertama kali masuk ke dalam satpam pasti akan memberikan salam (Assalamualaikum) dan tentu saja menanyakan keperluan. Hal itu yang membedakan dengan satpam di bank konvensional.

Saat keluar ruangan pun satpam tidak lupa akan memberikan ucapan terima kasih dan salam. Selain itu bank syariah memang tidak seramai bank konvensional (khususnya BRI), asli nyaman deh.

Untuk menyimpan dana darurat aku mempercayakan kepada Bank Syariah Indonesia (BSI), karena jenis simpanan yang aku gunakan tidak ada biaya administrasinya. Cocok banget untuk keperluan menyimpan uang.

Tujuanku Membuat Rekening Baru

Tujuan aku membuat rekening baru untuk keperluan menyimpan uang khusus untuk dana darurat. Karena aku adalah seorang investor tentu saja ketersediaan uang darurat wajib hukumnya. Bisa fatal akibatnya jika aku tidak memiliki dana darurat.

Lebih baik aku menghindari berhutang, apapun itu jenisnya. Jika mampu, aku tidak perlu meminjam uang kepada orang lain untuk keperluan darurat. Tinggal memanfaatkan dana darurat yang sudah tersedia.

Rekening Baru Bank Syariah Indonesia
Buku Tabungan BSI dan Kartu ATM

Cover dari BSI “Tabungan Easy Wadiah” sebenarnya masih menggunakan cover lama Bank Mandiri Syariah (BSM). Tinggal tempel aja dan jadi deh cover BSI-nya. Ya memang kebetulan aku membuat rekeningnya di bank EX-BSM, jadi ya pastinya masih menggunakan stok lama.

Bahkan kartu ATM-nya pun masih menggunakan “Mandiri Syariah Gold”, Hanya tampilan aja yang “Gold” tapi limitnya ya seperti kartu “Silver”. Karena aku menggunakan rekening tersebut hanya untuk keperluan darurat saja, pastinya kartu ATM akan tidak sering keluar masuk mesin ATM.

Baca juga:

Buat Rekening BSI Cepat dan Mudah

Aku mengakui membuat rekening BSI itu lebih cepat daripada bank-bank lain yang dulu aku datangi (daftar jadi nasabah). Proses bersihnya <1 jam saja, dan juga proses daftarnya bisa online lewat aplikasi BSI Mobile.

Deposit awal saat pendaftaran Rp 100rb (50rb saldo minimal), bebas biaya admin bulanan, bebas tarik tunai di ATM Mandiri dan masih banyak lagi.

Ada info nih yang masih ada kaitannya dengan catatan ini.

Kabar Terkait Bank BUMN

Jadi gini, akhir-akhir ini kan lagi ramai-ramainya ada masalah di dunia perbankan dalam negeri. Yaitu mulai berlakunya peraturan baru mengenai transaksi bagi pemilik rekening bank BUMN di jaringan ATM LINK. Peraturan baru tersebut sampai membuat heboh kalangan masyarakat pada umumnya.

Peraturan baru mulai berlaku per 1 Juni 2021 dan poin yang menjadi berita heboh itu adalah adanya biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di jaringan ATM LINK.

Sebenarnya, bagi pemilik rekening bank BUMN (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN) tidak perlu khawatir mengenai biaya cek saldo dan tarik tunai kalau membaca informasinya dengan jelas, lengkap dan memahaminya.

Inti dari informasi dari bank-bank BUMN itu seperti ini “biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai akan berlaku jika kartu ATM berbeda dengan mesin ATM pada jaringan LINK”. Contoh seperti ini aku memiliki kartu ATM BRI, nah ketika ingin cek saldo dan tarik tunai di mesin ATM BRI jaringan LINK tidak akan kena biaya.

Kalau aku menggunakan kartu BRI di mesin ATM BNI, BTN, atau Mandiri pada jaringan LINK untuk cek saldo dan tarik tunai tentu saja ada biayanya (sesuai peraturan yang berlaku). Singkatnya lagi kalau ingin cek saldo dan tarik tunai kamu tidak ingin kena biaya, pastikan mesin ATM-nya sama seperti kartu ATM yang kamu miliki.

Baca juga:

Saran Buat Kalian Semua

Buat kalian nih yang tiap hari menggunakan smartphone, apa kalian tidak mengenal aplikasi m-banking? Aplikasi tersebut adalah solusi kongkrit untuk bisa mengecek saldo tanpa biaya admin.

Bagi yang belum daftar m-banking, bisa meluangkan waktu daftar sesuai bank kalian masing-masing. Jika sudah memiliki m-banking dan ingin ambil duit tanpa biaya tambahan ya silahkan ambil di ATM masing-masing saja.

Berusaha dulu mencari ATM yang terdekat sesuai dengan kartu ATM-mu. Jangan malas untuk berpikir dan bergerak. Kalau kalian hanya bisa ngomel dan mengeluh dengan keadaan silahkan pindah bank swasta saja. Hihihi

Hidup cuma sekali, jangan suka ngeluh.

Kalau catatan ini tidak bermanfaat, mungkin kalian sendiri tidak paham apa manfaat dari catatan ini. Toh, sebagian besar dari kalian adalah orang-orang yang malas membaca.

Sampai jumpa di catatan berikutnya…

Salam Dariku,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *